BIOLOGI UMUM TUMBUHAN TINGKAT RENDAH (ALGA DAN JAMUR PADA TEMPE)

Laporan Praktikum BiologiBIOLOGI UMUM TUMBUHAN TINGKAT RENDAH (ALGA DAN JAMUR PADA TEMPE). Berikut ini adalah contoh dari laporan praktikum tumbuhan tingkat rendah. mudah-mudahan dapat membantu anda menyelesaikan tugas dan menambah ilmu pengetahuan anda. yang menjadi objek pengamatan pada laporan ini adalah jamur pada tempe, dan untuk alga diamati pada air sawah dan air kolam.

BIOLOGI UMUM TUMBUHAN TINGKAT RENDAH (ALGA DAN JAMUR PADA TEMPE)

                                                    KATA PENGANTAR
 Assalamu’alaikum wr. wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta kenikmatan jasmani dan rohani kepada kita semua, sehingga penulis dapat melaksanakan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Dan penulis dapat menyelesaikan pembuatan Laporan Ujian Praktikum mata kuliah Biologi Umum tentang “beberapa jenis tumbuhan tingkat rendah  ( alga dan jamur)”, yang diberikan oleh bapak Drs. Rembun Wahyono, M.Pd, dan ibu fitri yelli, SP. M.Si, selaku dosen pembimbing kami, khususnya pada mahasiswa semester satu, fakultas tarbiyah jurusan tadris biologi, dilingkungan Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Bandar Lampung.
Laporan ini salah satu  tugas mandiri yang diberikan oleh Dosen pembimbing kami, sebagai tanda bukti dari Praktikum yang telah dilaksanakan. Dan penulis berharap, mudah-mudahan laporan ini dapat diterima dan menjadi pertimbangan bagi saya.
Demikianlah, semoga Laporan Praktikum ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, khususnya mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Bandar Lampung.

Wassalamu’alaikum wr. wb

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang masalah
1.2 merode percobaan
1.3 tujuan praktikum
1.4 landasan teori
BAB II METODELOGI
2.1 Alat dan Bahan
2.2 Cara Kerja
BAB III HASIL PENGAMATAN
3.1 Hasil Pengamatan
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Alga (Ganggang)
4.2 Jamur (Fungi) Pada Tempe
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hasil Pengamatan Alga Yang Ada Di Air Kolam
Gambar 1.2 Hasil Pengamatan Alga Yang Ada Di Air Sawah
Gambar 1.3 Hasil Pengamatan Jamur Pada Tempe

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Jamur Merupakan organisme tingkat rendah yang belum mempunyai akar, batang, daun sehingga disebut dengan tumbuhan tallus. Tubuh terdiri dari satu sel (uniseluller) dan bersel banyak (multiseluller). Sel berbentuk benang (hifa). Hifa akan bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman yang disebut miselium.
Sel bersifat eukaryotik, tidak mempunyai klorofil, sebagai parasit atau saprofit. Menyukai hidup pada tempat yang lembab dan tidak menyukai akan adanya cahaya.

1.2 Metode Percobaan
Dengan metode praktikum langsung
Dengan metode penelitian ilmiah
Dengan metode kerja kelompok

1.3 Tujuan Praktikum
Setelah melaksanakan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat :
Mengenal berbagai macam jenis alga.
Memahami habitat kehidupan alga.
Memahami struktur tubuh jamur.
Memahami perkembangbiakan tumbuhan jamur melalui Charta.

1.4 Landasan Teori
Berlandaskan kepada penelitian secara ilmiah
Berlandaskan rasa ingin tahu dan membuktikan dengan gambar alga yang ada di air kolam dan air sawah serta mengetahui struktur tubuh jamur pada tempe.
Berlandaskan rasa ingin tahu tentang jenis-jenis dan ciri-ciri alga,  dan perkembangbiakan jamur pada tempe.

BAB II
METODELOGI

2.1 Alat dan Bahan
Alat     :
·         Mikroskop
·         Kaca obyek
·         Pipet tetes
·         Tempe
·         Spatula
·         Cover glass

Bahan :
·         Alga yang ada di air kolam
·         Alga yang ada di air sawah
·         Aquades

2.2 Cara Kerja

2.2.1  cara kerja pada tumbuhan tingkat rendah (Alga)

·         Siapkan dua macam jenis alga yang ada di air (kolam dan sawah) dan tempatkan pada tempat yang berbeda bila perlu diberikan label/penamaan.
·         Ambil kaca objek, tetesi dengan satu tetes air lalu letakkan satu helai alga diatasnya.
·         Tutup secara perlahan dengan menggunakan kaca penutup dengan membentuk sudut 45 derajat.
·         Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran lemah (4x10)
·         Gambarlah hasil pengamatan pada kertas kerja yang tersedia.
·         Lakukanlah langkah kerja 1-6 pada jenis alga yang berada pada air yang lain.
·         Untuk mengetahui jenis-jenis alga, gunakan buku penunjang yang relevan.

2.2.2  Cara Kerja Pada Jamur (Tempe)

·         Teteskan aquades sebanyak satu tetes diatas kaca obyek.
·         Dengan menggunakan spatula, ambil sedikit bagian yang mengandung jamur pada tempe dan letakkan diatas kaca obyek, kemudian diaduk pelan-pelan, tutup dengan kaca penutup.
·         Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran lensa obyektif 10x.
           
 BAB III
HASIL PENGAMATAN

3.1 Hasil Pengamatan
  • Gambar 1.1 Hasil Pengamatan Alga Yang Ada Di Air Kolam
Alga di air kolam (10x10)
Alga di air kolam (40x10)



  • Gambar 1.2 Hasil Pengamatan Alga Yang Ada Di Air Sawah
Alga di air sawah (10x10)
Alga di air sawah (40x10)




  • Gambar 1.3 Hasil Pengamatan Jamur Pada Tempe


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1  Alga( Ganggang)

Ganggang termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Ganggang ada yang bersel satu dan bersel banyak, bersifat eukariotik, ada yang hidup melayang-layang (neustonik) dan ada yang di dasar air (bentik). Habitat di air tawar, air laut dan daerah-daerah yang lembab, reproduksi dilakukan dapat dilakukan secara seksual(konjugasi, anisogami,isogami)atauaseksual.

4.1.1        Ciri- Ciri Alga ( Ganggang )

1.      belum memiliki akar, batang, dan daun yang sesungguhnya
2.      tubuh umumnya berlendir
3.      memiliki klorofil, dapat berfotosintesis, bersifat autotrof.
4.      mempunyai pigmen yang beragam sesuai dengan jenisnya.
5.      hidup ditempat basah, diperairan tawar, dan air laut yang masih ditembus cahaya matahari.
6.      ada yang menjadi vegetasi perintis, dan ganggang bersel satu merpakan fitoplankton ( plankton tumbuhan ) diperairan.
7.      berkembang biak ( bereproduksi ) dengan cara vegetatif dan generatif. Secara vegetatif dengan membelah diri, fragmentasi, dan membentuk zoospora, sedangkan secara genertif dan konjugasi.

4.1.2        Klasifikasi Alga

Cholorophyta (ganggang hijau)

Alga hijau mempunyai klorofil yang terhimpun didalam kloroplas. Tumbuhan ini ada yang bersel satu, dan ada yang bersel banyak. Inti selnya mempunyai membrane inti, disebut eukarion.
Habitat : di air tawar, di air laut, di darat dan ditempat-tempat yang cukup basah.
Reproduksi vegetatif : dengan membelah diri, fragmentasi, membentuk spora kembar, yaitu spora yang berflagel atau disebut zoospora.
Reproduksi generatif : dengan konjugasi
Contoh :
Ganggang hijau bersel satu yang tidak bergerak : chlorococcum, chlorella.
Ganggang hijau bersel satu yang bergerak : chlamydomonas, euglena  viridis.
Ganggang hijau berbentuk koloni yang bergerak : volvox, globator.
Ganggang hijau berbentuk koloni yang tidak bergerak : hydrodictyon
Ganggang hijau yang berbentuk lembaran : ulva, chara.
Ganggang hijau berbentuk benang : spirogyra, oedogonium.

Phaeophyta (ganggang pirang)
Ganggang pirang mempunyai pigmen fikosantin yang menyebabkan warna pirang. Umumnya berbentuk benang atau lembaran.
Habitat : di laut, terutama laut yang agak dingin.
Reproduksi vegetatif : dengan zoospora yang berflagel dua yang terdapat di sisi.
Reproduksi generatif : secara oogami atau isogami.
Contoh : focus, turbinaria, sargassum.

Rhodophyta (ganggang merah)

Ganggang ini mempunyai pigmen fikoeritrin yang berwarna merah. Umumnya bersel banyak yang berupa benang atau lembaran.
Habitat : dilaut dan beberapa jenis di air tawar.
Reproduksi vegetatif : ganggang diploid menghasilkan spora jantan dan betina. Spora jantan menjadi ganggang jantan dan membentuk spermatium (sel kelamin jantan). Spora betina menjadi ganggang betina dan membentuk sel telur.
Reproduksi generatif : pada proses ini terjadi perkawinan antar spermatium dengan sel telur yang akhirnya membentuk ganggang diploid.
Contoh : eucheuma spinosum, gelidium, dan gracilaria.

Chrysophyta (ganggang keemasan)

Ganngang keemasan mempunyai pigmen karotin yang menyebabkan warna keemasan. Ada yang bersel satu, dan ada yang bersel banyak berupa benang.
Habitat : di air laut, di air tawar, dan dan di tempat-tempat basah.
Contoh :
Ganggang keemasan bersel satu (diatom atau alga kersik) : ochromonas, navicula

4.1.3        Manfaat Ganggang

1.       ganggang merah, seperti echeuma spinosum, gelindium, dan geracilaria dapat digunakan untuk membuatagar-agar.
2.       ganggang bersel satu sebagai komponen fitoplankton merupakan produsen utama diperairan.
3.       tanah diatom dapat digunakan sebagai alat penggosok, penyaring, dan isolasi dinamit
4.       ganggang hijau chlorella merupakan sumber makanan baru.
5.       beberapa gangang pirang menghasilkan asam alginate yang berguna dalam industri tekstil, makanan, dan farmasi.

4.2 Jamur (Fungi)

Jamur merupakan tumbuhan tingkat rendah bersel satu atau banyak, berspora, dan tidak mempunyai klorofil.

4.2.1   Ciri-Ciri Jamur

1.      Jamur bersel banyak sebagai tumbuhan terdiri atas benag-benag yang disebut hiva.
2.      Tidak berklorovil, bersifat parasit atau saprofit.
3.      Dinding sel atau dinding hifa umumnya terdiri dari selulosa, tetapi pada jamur tingkat tinggi terdiri atas selulosa, tetapi pada jamur tingkat tinggi terdiri atas zat kitin.
4.      Jamur berkembang biak (bereproduksi) dengan cara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual).
a.       Cara vegetatif dengan spora (spora ngiospora, tunas, konidia, (koni diospora), dan fragmentasi.
b.      Cara genetatif: dengan konjugasi dan sepora generatif.
5.      Jamur hidup pada tempat-tempat yang lembab, mengandung zat-zat organik sedikit asam, dan kurang cahaya mata hari
6.      Jamur memperoleh nutrisi dengan menyerap, bahan makanan yang sudah diserap digunakan untuk kegiatan hidupnya.

4.2.2 Klasifikasi Jamur

1.      Zygomycotina

hifa tidak bersekat, kecuali saat membetuk seporagia atau gamet,dan bersifat senositik ( mempunyai beberapa inti pada setiap selnya ).
Contoh:
rhizopus aryzae, untuk membuat tempe.        

2.      Ascomycotina

mempunyai hifa yang bersekat-sekat dan sinositik, dan ada yang berssel satu.
Contoh:
Saccharomy cescerevisae, untuk membuat tape

3.      Basidiomycotina

kebanyakan kelompok basidiomycotina adalah jamur-jamur yang makroskopis, hanya sedikit yang mikroskopis
contoh
volvariella volvacea ( jamur merang )

4.      Deuteromycotina

jamur kelompok ini memiliki hifa yang bersekat. Reproduksi aseksual jamur ini dengan sepora vegetatif, yaitu konidia, sedangkan reproduksi seksual nya belum diketahui.
Contoh: Monilia sitophila ( jamur oncom ).
                                   
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum ini,kami dapat menyimpulkan :
1.      Kami dapat nengenal berbagai jenis alga (ganggang)
2.      Kami dapat memahami habitat kehidupan yang cocok bagi alga (ganggang)
3.      Kami dapat memahami struktur tubuh jamur tempe
4.      Kami dapat memahami perkembangbiakan pada jamur tempe


5.2 Saran-Saran
Penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut :
Supaya alga dan jamur (fungi) dapat kita teliti dengan jelas, peralatan dalam laboratoriumnya harus lebih lengkap lagi, karena  sarana dan prasarana yang ada, mahasiswa dapat melakukan praktikum dengan sungguh-sungguh.
DAFTAR PUSTAKA

Istamar Syamsuri, dkk. Buku biologi SMA II B. Jakarta : penerbit erlangga, 2004.
Soemarwoto, idjah dan kawan-kawan, Biologi Umum I, Jakarta : gramedia, 1984.

Demikian contoh laporan tumbuhan tingkat rendah mudah-mudahan bermanfaat untuk anda. baca juga artikel yang lainya.

Comments

Popular posts from this blog

MACAM-MACAM TEPI DAUN PADA TUMBUHAN

INDRA PERASA/PENGECAP (LIDAH)

FERMENTASI SARI BUAH