MIKROBIOLOGI, PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA
Laporan Praktikum Biologi. MIKROBIOLOGI, PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA. Contoh pembuatan laporan mikrobiologi tentang pembuatan media pertumbuhan mikroba. Tujuan dari dari pengembangbiakan mikroba adalah untuk pengamatan proses pertumbuhan mikroba. pengamatan tersebut digunakan untuk membuat berbagai macam serum/ obat guna menanggulangi penyakit yang disebabkan oleh mikroba.
HALAMAN PENGESAHAN
Nama :
NPM :
Asisten : Heru Susanto
Disusun untuk mengkapi tugas praktikum mata kuliah Mikrobiologi Semester V tahun 2010.
Bandar Lampung, 16 Desember 2010
Menyetujui,
Dosen/Asisten
(---------------------)
A. Latar Belakang
Nutrisi atau zat makanan merupakan hal pokok dalam pembuatan media. Media sendiri harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu berupa unsur makro seperti C, H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelikan/trace element. Sumber karbon dan energi yang dapat diperoleh berupa senyawa organik atau anorganik esuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber karbon organik antara lain dari karbohidrat, lemak, protein dan asam organik. Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain. Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea serta Vitamin-vitamin. Oleh karena itu perlu dilakukan pembuatan media pertumbuhan mikroorganisme untuk untuk menumbuhkan bakteri yang diinginkan.
Media pertumbuhan mikroorganisme merupakan bahan yang terdiri dari campuran zat-zat (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan Mikroorganisme. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi yang telah di buatkan dalam bentuk media agar. Dengan demikian pertumbuhan mikroorganisme tersebut dapat dilakukan isolasi dan di kultur murnikan dengan memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.
Bahan media pertumbuhan meliputi : bahan dasar, nutrisi atau zat makanan, bahan tambahan , serta bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media. Bahan dasar meliputi : air (H2O) sebagai pelarut ; agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit didegradasi oleh mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu 45 oC ; gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah polimer asam amino yang diproduksi dari kolagen.
Permasalahan
1. Bagaimanakah cara pembuatan media pertumbuhan mikroorganisme?
2. Apa sajakah bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan media pertumbuhan mikroorganisme?
3. Apa sajakah alat-alat yang digunakan dalam pembuatan media pertumbuhan mikroorganisme?
B. Tujuan
Mahasiswa dapat membuat media pertumbuhan mikroorganisme Nutrient Agar .
Selain bahan-bahan di atas, bahan lain yang akan digunakan dalam pembuatan media adalah bahan tambahan, bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan tujuan tertentu, misalnya phenol red (indikator asam basa) ditambahkan untuk indikator perubahan pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme. Antibiotik ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan mikroba non-target/kontaminan.
Selain itu perlu juga diperhatikan untuk bahan-bahan apa saja yang sering digunakan dalam pembuatan media, antara lain :
- Agar, agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang pertama kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat media. Agar dapat di larutkan dengan air panas.
- Peptone, peptone adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot, liver, darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai. Komposisinya tergantung pada bahan asalnya dan bagaimana cara memperolehnya.
- Meat extract. Meat extract mengandung basa organik terbuat dari otak, limpa, plasenta dan daging sapi.
- Yeast extract. Yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol. Yeast extract mengandung asam amino yang lengkap & vitamin (B complex).
- Karbohidrat. Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam amino dan gas dari karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya digunkan dalam amilum, glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol, dll. Konsentrasi yang ditambahkan untuk analisis fermentasi adalah 0,5-1%.
b. Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan di bawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media.
c. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).
b. Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.
c. Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.
3. Medium berdasarkan tujuan
a. Media untuk isolasi: Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient Broth, Blood Agar.
b. Media selektif/penghambat: Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani medium yang ditambah Amphisilin untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan menghambat kontaminan yang peka, Ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.
c. Media diperkaya (enrichment): Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum Agar, dll.
d. Media untuk peremajaan kultur: Media umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur
e. Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik: Media ini digunakan unutk mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba. Contohnya adalah Koser’s Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuan menggunakan asam sitrat sebagai sumber karbon.
e. Media untuk karakterisasi bakteri: Media yang digunakan untuk mengetahui kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya adalah Nitrate Broth, Lactose Broth, Arginine Agar.
f. Media diferensial: Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya berdasar karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya TSIA (Triple Sugar Iron Agar) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni dan perubahan warna media di sekeliling koloni..
A. ALAT
Terdiri dari :
B. BAHAN
Terdiri dari :
· Memotong-potong kentang kemudian rebus selama 1-3 jam sampai lunak, kemudian diambil ekstraknya (50 ml) dengan menyaring dan memerasnya menggunakan kertas saring lalu ditampung di Beaker glass baru.
· Menambahkan 50 ml aquades kemudian mengukur pH menggunakan indicator universal. Atur pH media menjadi 5-6 dengan meneteskan HCl/NaOH. Bila pH kurang dari 5, maka ditambahkan NaOH dan bila pH lebih dari 6 maka ditambahkan HCl.
· Menambahkan peptone 5 gram dan agar 15 gram kemudian dipanaskan dan diaduk
· Kemudian menuangnya ke dalam Erlenmeyer atau ke tabung reaksi kemudian siap untuk disterilisasi
Pada dasarnya pembuatan media dengan nutrient agar dan nutrient broth (Potato Dextrose Agar) berhasil, namun akibat kelalaian dalam waktu pengamatan yang terlalu lama menyebabkan kontaminasi bakteri/mikroba, sehingga media pertumbuhan mikroba rusak dan terkontaminasi dan ini yang mengakibatkan pengamatan untuk pertumbuhan mikroba tidak berhasil dan tidak menunjukkan adanya mikroba yang tumbuh pada media yang dibuat.
Kemungkinan yang terjadi adalah mikroba telah tumbuh pada media dan memakan makanan yang terkandung pada media nutrient agar atau nutrient broth (Potato Dextrose Agar) sehingga nutrisi pada media berkurang yang ini menyebabkan mikroba pergi meninggalkan media pertumbuhan yang dibuat dan meninggalkan media agar yang tidak layak dan berbau tidak enak.
Untuk mengisolasi mikro organism membutuhkan media pertumbuhan. Midia pertumbuhan itu berupa agar yang telah dibuat dengan campuran zat-zat nutrisi makanan, air agar, dan lainya. Untuk menumbuhkan mikroba pada nutrient agar cukup dalam waktu 1 minggu.
Untuk medium pertumbuhan yang disimpan lebih dari waktu yang ditentukan selama 2 minggu diperoleh kerusakan atau terjadi pembusukan pada media pertumbuhanya dan tidak di dapati mikroba yang di inginkan.
Demikian contoh laporan praktikum pembuatan media pertumbuhan mikroba semoga bermanfaat untuk anda, dan juga dapat menambah pengetahuan anda. Baca juga contoh laporan praktikum biologi yang lain mudah mudahan dapat menjadi referensi dalam menyelesaikan tugas.
MIKROBIOLOGI, PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA
MIKROBIOLOGI
MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA
HALAMAN PENGESAHAN
MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA
Di susun olehNama :
NPM :
Asisten : Heru Susanto
Disusun untuk mengkapi tugas praktikum mata kuliah Mikrobiologi Semester V tahun 2010.
Bandar Lampung, 16 Desember 2010
Menyetujui,
Dosen/Asisten
(---------------------)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nutrisi atau zat makanan merupakan hal pokok dalam pembuatan media. Media sendiri harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu berupa unsur makro seperti C, H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelikan/trace element. Sumber karbon dan energi yang dapat diperoleh berupa senyawa organik atau anorganik esuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber karbon organik antara lain dari karbohidrat, lemak, protein dan asam organik. Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain. Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea serta Vitamin-vitamin. Oleh karena itu perlu dilakukan pembuatan media pertumbuhan mikroorganisme untuk untuk menumbuhkan bakteri yang diinginkan.
Media pertumbuhan mikroorganisme merupakan bahan yang terdiri dari campuran zat-zat (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan Mikroorganisme. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi yang telah di buatkan dalam bentuk media agar. Dengan demikian pertumbuhan mikroorganisme tersebut dapat dilakukan isolasi dan di kultur murnikan dengan memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.
Bahan media pertumbuhan meliputi : bahan dasar, nutrisi atau zat makanan, bahan tambahan , serta bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media. Bahan dasar meliputi : air (H2O) sebagai pelarut ; agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit didegradasi oleh mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu 45 oC ; gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah polimer asam amino yang diproduksi dari kolagen.
Permasalahan
1. Bagaimanakah cara pembuatan media pertumbuhan mikroorganisme?
2. Apa sajakah bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan media pertumbuhan mikroorganisme?
3. Apa sajakah alat-alat yang digunakan dalam pembuatan media pertumbuhan mikroorganisme?
B. Tujuan
Mahasiswa dapat membuat media pertumbuhan mikroorganisme Nutrient Agar .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Selain bahan-bahan di atas, bahan lain yang akan digunakan dalam pembuatan media adalah bahan tambahan, bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan tujuan tertentu, misalnya phenol red (indikator asam basa) ditambahkan untuk indikator perubahan pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme. Antibiotik ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan mikroba non-target/kontaminan.
Selain itu perlu juga diperhatikan untuk bahan-bahan apa saja yang sering digunakan dalam pembuatan media, antara lain :
- Agar, agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang pertama kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat media. Agar dapat di larutkan dengan air panas.
- Peptone, peptone adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot, liver, darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai. Komposisinya tergantung pada bahan asalnya dan bagaimana cara memperolehnya.
- Meat extract. Meat extract mengandung basa organik terbuat dari otak, limpa, plasenta dan daging sapi.
- Yeast extract. Yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol. Yeast extract mengandung asam amino yang lengkap & vitamin (B complex).
- Karbohidrat. Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam amino dan gas dari karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya digunkan dalam amilum, glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol, dll. Konsentrasi yang ditambahkan untuk analisis fermentasi adalah 0,5-1%.
MACAM-MACAM MEDIA PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
1. Medium berdasarkan sifat fisik
a. Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat..b. Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan di bawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media.
c. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).
2. Medium berdasarkan komposisi
a. Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.b. Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.
c. Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.
3. Medium berdasarkan tujuan
a. Media untuk isolasi: Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient Broth, Blood Agar.
b. Media selektif/penghambat: Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani medium yang ditambah Amphisilin untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan menghambat kontaminan yang peka, Ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.
c. Media diperkaya (enrichment): Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum Agar, dll.
d. Media untuk peremajaan kultur: Media umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur
e. Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik: Media ini digunakan unutk mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba. Contohnya adalah Koser’s Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuan menggunakan asam sitrat sebagai sumber karbon.
e. Media untuk karakterisasi bakteri: Media yang digunakan untuk mengetahui kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya adalah Nitrate Broth, Lactose Broth, Arginine Agar.
f. Media diferensial: Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya berdasar karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya TSIA (Triple Sugar Iron Agar) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni dan perubahan warna media di sekeliling koloni..
BAB III
METODE
A. ALAT
Terdiri dari :
- Neraca / timbangan
- Pisau
- Tabung reaksi
- Labu Erlenmeyer
- Gelas ukur
- Pembakar spirtus + kawat kasa + penjepit kayu
- Pengaduk glass
- Kertas saring
- Corong kaca.
B. BAHAN
Terdiri dari :
- Beef extract 3 g
- Peptone 5 g
- Agar 15 g
- Akuades 50 ml
- Potato/kentang 3 g
- Ekstrak kentang 50 ml
- Peptone 5 g
- Agar 15 g
C. METODE (Pembuatan PDA)
· Menimbang kentang 3 gram menggunakan timbangan analitis· Memotong-potong kentang kemudian rebus selama 1-3 jam sampai lunak, kemudian diambil ekstraknya (50 ml) dengan menyaring dan memerasnya menggunakan kertas saring lalu ditampung di Beaker glass baru.
· Menambahkan 50 ml aquades kemudian mengukur pH menggunakan indicator universal. Atur pH media menjadi 5-6 dengan meneteskan HCl/NaOH. Bila pH kurang dari 5, maka ditambahkan NaOH dan bila pH lebih dari 6 maka ditambahkan HCl.
· Menambahkan peptone 5 gram dan agar 15 gram kemudian dipanaskan dan diaduk
· Kemudian menuangnya ke dalam Erlenmeyer atau ke tabung reaksi kemudian siap untuk disterilisasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Pada kegiatan praktikum yang kami lakukan dalam pembuatan media pertumbuhanan berhasil , namun setelah di simpan dalam keadaan terbuka dan ada juga dalam keadaan tertutup kami mengalami kegagalan. Mikroba yang kami inginkan sudah mengalami kerusakan karena sudah terlalulama didiamkan. Dan yang terdapat pada media tersebut adalah belatung (busuk)B. PEMBAHASAN (Media Pertumbuhan Mikroba)
Pada praktikum kali ini tentang pembuatan media dengan nutrient agar terdapat kekeliruan / kesalahan. Dalam pertumbuhan mikroba pada media agar terjadi kontaminasi mikroba berlebih yang diakibatkan waktu pengamatan mikroba melebihi batas yang ditentukan. Seharusnya pengamatan mikroba dalam kurun waktu 1 minggu, namun dalam hal ini pengamatan pertumbuhan mikroba dilakukan setelah 2 minggu.Pada dasarnya pembuatan media dengan nutrient agar dan nutrient broth (Potato Dextrose Agar) berhasil, namun akibat kelalaian dalam waktu pengamatan yang terlalu lama menyebabkan kontaminasi bakteri/mikroba, sehingga media pertumbuhan mikroba rusak dan terkontaminasi dan ini yang mengakibatkan pengamatan untuk pertumbuhan mikroba tidak berhasil dan tidak menunjukkan adanya mikroba yang tumbuh pada media yang dibuat.
Kemungkinan yang terjadi adalah mikroba telah tumbuh pada media dan memakan makanan yang terkandung pada media nutrient agar atau nutrient broth (Potato Dextrose Agar) sehingga nutrisi pada media berkurang yang ini menyebabkan mikroba pergi meninggalkan media pertumbuhan yang dibuat dan meninggalkan media agar yang tidak layak dan berbau tidak enak.
BAB V
KESIMPULAN
Untuk mengisolasi mikro organism membutuhkan media pertumbuhan. Midia pertumbuhan itu berupa agar yang telah dibuat dengan campuran zat-zat nutrisi makanan, air agar, dan lainya. Untuk menumbuhkan mikroba pada nutrient agar cukup dalam waktu 1 minggu.
Untuk medium pertumbuhan yang disimpan lebih dari waktu yang ditentukan selama 2 minggu diperoleh kerusakan atau terjadi pembusukan pada media pertumbuhanya dan tidak di dapati mikroba yang di inginkan.
Demikian contoh laporan praktikum pembuatan media pertumbuhan mikroba semoga bermanfaat untuk anda, dan juga dapat menambah pengetahuan anda. Baca juga contoh laporan praktikum biologi yang lain mudah mudahan dapat menjadi referensi dalam menyelesaikan tugas.
Comments
Post a Comment