KIMIA DASAR 2 (ISOMER, SENYAWA AROMATIK DAN POLIMER)

Laporan Praktikum BiologiISOMER TURUNAN HIDROKARBON, SENYAWA AROMATIK DAN POLIMER. pembahasan mengenai isomer disertai jenis jenis isomer. Pengertian polimer dan reaksi pembentukan polimer. terdapatpula penjelasan mengennai senyawa aromatik dari beberapa sumber buku. semoga dapat membantu dan menambah wawasan anda.


ISOMER TURUNAN HIDROKARBON, SENYAWA AROMATIK DAN POLIMER

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kimia Dasar II)

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta kenikmatan jasmani dan rohani kepada kita semua, sehingga penulis dapat melaksanakan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Dan penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah mata kuliah kimia dasar II tentang “isomer, turunan hidrokarbon, senyawa aromatik, dan polimer”, yang diberikan oleh ibu Sri Wiyati, S. Si, selaku dosen pembimbing kami, khususnya pada mahasiswa semester dua, fakultas tarbiyah jurusan tadris biologi, dilingkungan Institut Agama Islam Negeri .....
Makalah ini salah satu  tugas kelompok yang diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Kimia Dasar II yang diberikan oleh Dosen pembimbing kami,. Dan penulis berharap, mudah-mudahan makalah ini dapat diterima dan menjadi pertimbangan bagi kami.
Demikianlah, semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, khususnya mahasiswa Institut Agama Islam Negeri ......

Wassalamu’alaikum wr. Wb

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................... iii

BAB I PEMBAHASAN............................................... 1
A.  ISOMER............................................................................. 1
1.      Pengertian Isomer.................................................... 1                 
2.      Jenis-Jenis Isomer.................................................... 1
B.  POLIMER.......................................................................... 2     
1.      Pengertian Polimer................................................... 2     
2.      Reaksi Pembentukan Polimer.................................. 3
3.      Penggolongan Polimer............................................. 4                 
4.      Macam-Macam Polimer........................................... 5
C.  TURUNAN HIDROKARBON........................................ 8
1.      Alkana...................................................................... 9
2.      Alkena.................................................................... 10
3.      Alkuna................................................................... 11
D.  SENYAWA AROMATIK.............................................. 12
1.      Pengertian Senyawa Aromatik.............................. 12
2.      Jenis-Jenis Senyawa Aromatik............................... 13
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PEMBAHASAN


A.    ISOMER

1.    Pengertian Isomer

Isomer adalah senyawa-senyawa karbon yang mempunyai rumus molekul yang sama, tetapi rumus strukturnya berbeda. Keisomeran dapat terjadi karena perbedaan struktur atau karena perbedaan konfigurasi. Struktur menggambarkan bagaimana atom-atom saling berkaitan dalam satu molekul, yaitu menggambarkan apa mengikat apa, sedangkan konfigurasi menggambarkan susunan ruang atom-atom dalam satu molekul.

ISOMER TURUNAN HIDROKARBON, SENYAWA AROMATIK DAN POLIMER.

2.    Jenis-jenis Isomer

1.    Keisomeran Struktura)    Keisomeran Kerangka

Senyawa-senyawa yang merupakan isomer kerangka mempunyai rumus molekul gugus fungsi yang sama, tetapi berbeda rantai induknya.
Contoh:
Keisomeran antara 1-pentanol dengan 2-metil-1-butanol:
CH3     CH2     CH2      CH2   CH2     OH       1-pentanol
CH3     CH2     CH       CH2   OH                   2-metil-1-butanol
                        CH3

b)   Keisomeran Posisi

Senyawa-senyawa yang merupakan isomer posisi mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi serta kerangka yang sama, tetapi berbeda letak (posisi) gugus fungsinya.
Contoh:
Keisomeran antara 1-propanol dan 2-propanol.


c)   Keisomeran Gugus Fungsi

Keisomeran gugus fungsi terjadi antar senyawa dengan rumus molekul yang sama, tetapi berbeda gugus fungsinya.
Contoh:
Keisomeran antara etanol dan dimetil eter:
           

2.   Keisomeran Ruanga)   Keisomeran Geometri

Keisomeran geometri terdapat dalam senyawa yang molekulnya mempunyai bagian yang kaku, separti ikatan rangkap. Keisomeran geometri mempunyai dua bentuk yang ditandai dengan:
·         Cis     : gugus sejenis terletak pada sisi yang sama.
·         Trans   : gugus sejenis terletak berseberangan.
Contoh:
Keisomeran antara cis-2-butena dengan trans-2-butena.


b)   Keisomeran Optis

Keisomeran optis terdapat dalam senyawa yang mempunyai atom karbon asimetris. Senyawa yang mempunyai n atom karbon asimetris dapat mempunyai sebanyak-banyaknya 2n isomer optis.
Contoh:
Keisomeran antara asam 2,3-dihidroksi butanoat.


B.   POLIMER

1.   Pengertian Polimer

Polimer merupakan suatu golongan bahan kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Polimer meliputi plastik, karet, serat dan nilon. Beberapa senyawa penting dalam tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida), protein, dan asam nukleat, juga merupakan polimer.
Polimer adalah suatu makromolekul yang terbentuk dari molekul-molekul sederhana yang disebut sebagai monomer. Proses pembentukan polimer dari monomernya disebut polimerisasi.


2.    Reaksi Pembentukan Polimer

1)    Polimerisasi Adisi

Polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap. Polimerisasi adisi adalah perkaitan langsung antarmonomer berdasarkan reaksi adisi. Polimerisasi dapat berlangsung dengan bantuan suatu katalis.
Contoh:
Pembentukan polietilena (politena).


2)    Polimerisasi Kondensasi

Pada polimerisasi kondensasi, monomer-monomer saling berkaitan dengan melepas molekul kecil, seperti H2O dan CH3OH (methanol). Kondensasi terjadi pada monomer yang mempunyai setidaknya dua gugus aktif.
Contoh:
Pembentukan nilon 6,6.
Nilon 6,6 terbentuk dari dua jenis monomer, yaitu asam adipat (asam 1,6-hejsandioat). Kondensasi terjadi dengan melepas molekul air yang berasal dari atom H dari gugus amina dan gugus –OH karboksilat.

3.    Penggolongan Polimer
1)    Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer sintetis. Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam, sedangkan plimer sintetis adalah plimer yang dibuat di pabrik dan tidak terdapat dialam.

Contoh Polimer Alam:
Polimer
Monomer
Polimerisasi
Sumber/terdapatnya
Protein
Amilum
Selulosa
Asam nukleat
Karet alam
Asam amino
Glukosa
Glukosa
Nukleotida
Isoprene
Kondensasi
Kondensasi
Kondensasi
Kondensasi
Adisi
Wol, sutera
Beras, gandum, dll
Kayu
DNA, RNA
Getah pohon karet

Contoh Polimer Sintetis:
Polimer
Monomer
Polimerisasi
Sumber/terdapatnya
Polietilena
PVC
Polipropilena
Teflon
Etena
Vinilklorida
Propena
Tetrafluoroetilena
Adisi
Adisi
Adisi
Adisi
Plastik
Pelapis lantai, pipa
Tali plastik
Gasket


2)      Berdasarkan Jenis Monomernya

Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan atas homopolimer dan kopolimer. Homopolimer terbentuk dari satu jenis monomer, sedangkan kopolimer terbentuk dari dua jenis atau lebih monomernya.

3)      Berdasarkan Sifatnya Terhadap Panas

Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dibedakan atas polimer termoplastik dan polimer termosetting. Polimer termoplastik (meliat panas) adalah polimer yang melunak jika dipanaskan, polmer ini dapat dibentuk ulang, contohnya: polietilena, PVC, dan polipropilena. Polimer termosetting (memadat panas) adalah polimer yang tidak melunak jika dipanaskan, polimer jenis ini tidak dapat dibentuk ulang, contohnya: bakelit.

4.      Berbagai Macam Polimer

1)      Karet Alam

Karet alam dapat diuraikan menjadi molekul hidrokarbon sederhana, yaitu isoprena. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa karet adalah polimer dari isoprene.

2)      Karet Sintetis

a)      Polibutadiena

Polibutadiena dibuat dari butadiene sebagai monomer. Monomer dari polibutadiena sangat mirip dengan monomer karet alam. Namun demikian, polibutadiena menunjukkan sifat-sifat yang berbeda nyata. Polibutadiena kurang kuat dan tidak tahan terhadap bensin atau minyak sehingga tidak baik digunakan untuk ban.

b)      Polikloroprena (Neoprena)

Monomer pembentuknya berupa kloroprena, yaitu 2-klor-1,3-butadiena. Monomer ini mirip dengan monomer karet alam (isoprena) kecuali cabang metal yang digantikan oleh atom klorin. Neoprena mempunyai daya tahan terhadap minyak dan bensin yang paling baik dibandingkan elastomer lainnya, sehingga digunakan sebagai selang untuk membuat selang oli.

c)      SBR

SBR (Styrene Butadiene Rubber) adalah kopolimer dari stirena (25%) dan butadiene (75%). SBR merupakan karet yang paling terkenal dan paling banyak diproduksi. Sekitar separo dari total produksi elastomer adalah SBR. SBR mempunyai daya tahan terhadap oksidasi dan abrasi yang lebih baik daripada karet alam, tetapi kurang mempunyai sifat mekanis. Penggunaan utama dari SBR adalah untuk ban kendaraan bermotor.

3)      Polietilena

Polietilena adalah plastik yang paling sedehana dan juga paling murah. Plastic polietilena tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak beracun. Polietilena banyak digunakan untuk membungkus makanan, kantung plastik, jas hujan, ember, panci dan sebagainya. Monomernya etena.

4)      Polipropilena

Polipropilena hamper serupa dengan polietilena. Monomernya adalah propena. Polipropilena lebih kuat dan lebih tahan daripada polietilena. Polipropilena digunakan untuk membuat karung, tali, botol dan sebagainya.

5)      Teflon

Teflon merupakan nama dagang dari politetrafluoroetilena (PTFE). Monomer penyusunnya berupa tetrafluoroetena. Oleh karena ikatan C-F sangat kuat dan tahan terhadap panas, maka Teflon bersifat kuat, tidak reaktif, dean tidak dapat dibakar. Teflon banyak digunakan sebagai gasket, pelapis tangki di pabrik kimia, dan pelapis panci antilengket.

6)      PVC

Polivinilklorida (PVC) adalah plastik kedua terbanyak yang diproduksi setelah polietilena. Monomernya adalah vivilklorida (ClCH=CH2) dan merupakan polimer adisi. PVC digunakan untuk membuat pipa, plastic lantai, selang, dan sebagainya.

7)      Polistirena

Polistirena dibuat dari stirena C6H5-CH=CH2. polimer ini digunakan untuk membuat stirofoam, misalnya untuk minuman ringan, isolasi, bahan untuk pengepakan dan kemasan makanan.

8)    Akrilat                                   

Ada berbagai polimer yang terbuat dari asam akrilat sebagai bahan dasarnya. Polimetilmetakrilat (PMMA) yang dikenal dengan nama dagang flexiglass, adalah plastik bening keras, tetapi ringan sehingga banyak digunakan sebagai kaca jendela pesawat terbang, dan lampu belakang mobil. Plastik ini terbuat dari reaksi adisi turunan asam akirat, yaitu ester metilmetakrilat.

9)      Terilen

Terilen terbentuk dari dua jenis monomer, yaitu suatu dialkohol dan disuatu dikarboksilat. Ikatan antarmonomernya merupakan akatanester, sehingga terilen disebut juga suatu polyester. Contohnya adalah dakron. Dakron banyak digunakan sebagai serat tekstil. Sebagai film tipis yang kuat, polimer ini dikenal dengan nama dagang mylar dan digunakan sebagai pita perekam magnetic dan sebagai bahan balon cuaca yang dikirim ke stratosfir.

10)  Nilon

Nilon adalah polimer kondensasi yang melibatkan gugus amina (-NH2) dan gugus karboksil (-COOH). Ikatan antarmonomernya disebur amida, sehingga nilon disebut juga poliamida. Nilon merupakan polimer yang kuat dan ringan, dapat ditarik tanpa retak. Nilon digunakan untuk membuat tali, jala, parasut, jas hujan, dan tenda.

11)  Bakelit

Bakelit adalah suatu polimer kondensasi dari fenol dan formaldehida. Kondensasi terjadi dengan melepas air. Bakelit tergolong plastik termosetting, tidak dapat dilelehkan dan dibentuk ulang. Jika dipanaskan pada suhu tinggi, maka plastik ini akan teruarai dan rusak. Sifat ini terjadi karena antarunit dalam bakelit dikukuhkan oleh ikatan kovalen yang kuat. Bakelit banyak digunakan untuk peralatan listrik.

Turunan Hidrokarbon

Senyawa  Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya terdiri atas karbon (C) dan Hidrogen (H). senyawa Hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang sederhana. Berdasarkan jenis ikatan antara atom karbon, senyawa  Hidrokarbon dapat dikelompokan menjadi:

Hidrokarbon jenuh:seluruh ikatan antara atom-atom karbon merupakan ikatan kovalen tunggal.kelompok hidrokarbon jenuh adalah golongan alkana.

Hidrokarbon tak jenuh: antara atom-atom karbon mengandung ikatan rangkap, antara lain ikatan rangkap dua (alkena), lebih dari satu ikatan rangkap (alkadiena), atau ikatan rangkap tiga (alkuna). Termasuk hidrokarbon tak jenuh adalah golongan alkena dan alkuna.

1.   Alkana

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon yang terdiri atas atom-atom C dengan ikatan tunggal (tidak mempunyai ikatan rangkap) dapat berupa senyawa alifatik maupun siklik. Semua alkana mempunyai rumus:
CnH2n+2
Sepuluh Jenis Alkana.
Rumus
Nama
Rumus
Nama
CH4
Metana
C6H14
Heksana
C2H6
Etana
C7H16
Heptana
C3H8
Propana
C8H18
Oktana
C4H10
Butana
C9H20
Nonana
C5H12
Pentana
C10H22
Dekana

Tata Nama Alkana


Semua nama alkana mempunyai akhiran “ana”.
Pada alkana rantai lurus, maka di depan nama alkana diberi awalan huruf “n” artinya Normal.
Contoh: CH3-CH2-CH2-CH3 (n- butana)

c.    Bila rantai karbon bercabang, maka di tentukan dahulu rantai utama (rantai induk), yaitu rantai atom karbon terpanjang, dan diberi nomor urut dari ujung yang paling dekat dengan letak cabang.      
Jika terdapat dua atau lebih alkil yang sejenis, cukup disebut sekali dan diberi awalan   di (2),tri (3), tetra (4), dan penta (5)
Urutan penulisan nama alkil sesuai urutan abjad huruf depan alkil
(Butil, Etil, Metil, dan Propil)

f.    Urutan penyebutnya: nomor letak cabang – nama cabang – nama rantai utama
g.    Bila  terdapat lebih dari satu cabang yang sama maka disebut sekali, tetapi diawali dengan jumlahnya dengan angka latin.
   

Sifat –Sifat Kimia Alkana

Ø  Sukar bereaksi dengan zat lain.
Ø  Oksidasi sempurna (pada pembakaran) menghasilkan gas CO2  dan H2O.
Ø  Oksidasi tidak sempurna akan menghasilkan CO atau C dan H2O

2.     Alkena

Alkena adalah suatu hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua (C=C). senyawa alkena mempunyai rumus:
                                                CnH2n

Tata  Nama Alkena

a.      Semua nama alkena mempunyai akhiran “ena”.
b.      Untuk alkena tidak bercabang nomor urut atom C dimulai dari ujung yang terdekat dengan ikatan rangkap nama alkena sesuai dengan jumlah atom C diawali dengan nomor letak ikatan rangkap.
c.      Nama rantai induk di mulai dengan nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan C = C, diikuti tanda (-), baru nama dari rantai induk.
d.      Jika terdapat cabang (gugus alkil) pada rangakai induk, maka di tuliskan nama alkil yang sesuai.aturan lainya sesuai dengan tata nama alkana.
e.      Jika terdapat lebih dari satu ikatan C = C maka akhiran ‘ena’pada alkena dig anti dengan ”-diena” (ada 2 ikatan C = C), ’-triena’ (ada 3 ikatan C=C) dan seterusnya.

Sifat-sifat Alkena

a.       Sifat-Sifat Fisis Alkena

Titik leleh dan titik didih alkena meningkat dengan bertambahnya rantai atom karbon (C). Pada suhu kamar, suhu-suhu rendah berwujud gas, suhu-suhu sedang berwujud cair, suhu-suhu tinggi berwujud padat.

b.      Sifat-Sifat Kimia Alkena

Alkena jauh lebih reaktif di bandingkan alkana. Alkena dapat mengalami reaksi adisi (Penjenuhan / pemutusan ikatan rangkap) dan reaksi polimerisasi (Penggabungan monomer menjadi polimer).

3.    Alkuna

Alkuna adalah hidrokarbon jenuh yang memilikiikatan rangkap tiga. Dengan rumus umum:
CnH2n-2
·       Tata Nama Alkuna
a.      Semua nama alkuna mempunyai akhiran “una”
b.      Penomoran pada rantai induk dimulai dari rantai ujung yang dekat dengan ikatan rangkap tiga.
c.      Nama rantai induk (yang tidak memmpunyai cabang) berdasarkan jumlah/panjang atom C, yang di tulis no mor ikatan rangkap tiga di ikuti tanda (-), baru nama dari rantai induk.
d.      Jika terdapat cabang (gugus alkil) pada rantai induk, maka di tulis nama alkil yang sesuai.Aturan lainnya sesuai dengan tata nama alkana.


Sifat-sifat Alkuna

a.      Sifat fisis alkuna

Sifat fisis alkuna mirip dengan alkan dan alkena. Hal ini dikarenakan alkuna bersifat nonpolar, mempunyai gaya antarmolekul yang lemah, dan memiliki massa molekul relative (Mr) yang hampir sama dengan alkana dan alkena .

b.      Sifat Kimia Alkuna

Alkuna mudah bereaksi seperti halnya alkena, karena sama-sama memiliki ikatan rangkap. Alkuna dapat mengalami tiga jenis reaksi, yaitu reaksi adisi, polimerisasi adisi, dan subsitisi .Disamping itu, jika energi yang tersedia cukup, alkuna juga dapat bereaksi melalui reaksi pembakaran.

Senyawa Aromatik

2.   Jenisnya-jenis senyawa aromatik:
a.   Adrenalin
b.   Asam benzoate
c.   Benzaldehida
d.   Benzena
e.   Benzil bromide
f.   Dilapiola
g.   Estragola
h.   Ftalimida
i.   Furan
j.   Gugus fenil
k.   Heksafenilbenzena
l.   Isoksazola
m.   Mangostin
n.   Pirola
o.   Plumbagin
p.   Polietilena tereftalat

DAFTAR PUSTAKA


Achmad, Hiskia. 1996. Kimia Larutan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Arsyad, M. Natsir. 1991. Kamus kimia. Jakarta: PT Gramedia.
Pudjatmoko, dkk. 1993. Kamus Kimia Umum. Jakarta: Depdikbud.
Van Cleave, Janice. 1991. Gembira Bermain Dengan Kimia. Bandung: Pakar Raya.
Wismono, Jaka. 2004. Kimia Dan Kecakapan Hidup Jilid 1 B. Jakarta: Ganesha.
Sudarmo Unggul. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas X. Surakarta: PT Phibeta Aneka Gama.

Terimakasih telah membaca artikel ini mudah mudahan dapat membantu anda dan menambah pengetahuan anda tentang isomer, polimer dan senyawa aromatik.
          

Comments

Popular posts from this blog

MACAM-MACAM TEPI DAUN PADA TUMBUHAN

INDRA PERASA/PENGECAP (LIDAH)

FERMENTASI SARI BUAH