FISIOLOGI TUMBUHAN, PROSES DIFUSI PADA TUMBUHAN
Laporan Praktikum Biologi. FISIOLOGI TUMBUHAN, PROSES DIFUSI PADA TUMBUHAN. Berikut ini adalah contoh laporan praktikum mengenai proses difusi yang terjadi didalam tubuh tumbuhan. proses ini hanya dapat terjadi apabila terjadi perbedaan konsentrasi di tempat yang berbeda. semoga contoh laporan ini dapat bermanfaat untuk anda. Jangan lupa baca juga contoh laporan biologi yang lain.
FISIOLOGI TUMBUHAN, PROSES DIFUSI PADA TUMBUHAN
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
“DIFUSI”
(Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan)
Dosen:
KATA PENGANTAR
Assalam’ualaikum wr. wb.
Pujisyukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmatnya dan hidayahn-ya kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum Fisiologi Tumbuhan tentang Difusi.
Tidak lupa penulis mengaucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
orang tua yang mendukung dan membimbing saya;
dosen pembimbing mata kuliah Fisiologi Tumbuhan;
serta teman-teman seperjuangan, satu angkatan jurusan Tadris Biologi B yang senantiasa berjuang untuk meraih ilmu;
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan praktikum ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya laporan ini.
Demikian laporan praktikum ini saya buat agar dapat berguna da bermanfaat dan berguna bagi kita semua, khususnya mahasiswa IAIN Raden Intan Lampung.
Wassalamu’ alaikum, wr. wb
, 01 Mei 2010
---------------------------
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................
1.2 Tujuan Praktikum............................................................................
BAB II METODE CARA KERJA..................................................................
2.1 Waktu dan Tempat..........................................................................
2.2 Bahan dan Alat...............................................................................
2.3 Cara Kerja......................................................................................
BAB III HASIL PRAKTIKUM.......................................................................
3.1 Hasil Pengamatan Difusi………………………………………….......
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................
4.1 Kegiatan Pengamatan Difusi
4.1.1 Pengaruh Konsentrasi Terhadap Kecepatan Difusi.........................
4.1.2 Pengaruh Jenis Molekul Terhadap Kecepatan Difusi ....................
BAB V KESIMPULAN....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang masalah
DIFUSI
Difusi adalah gerakan molekul suatu senyawa dari suatu tempat/volume ketempat/volume lain karena adanya benturan antara molekul secara random. Difusi berlangsung selama terdapat perbedaan konsentrasi dari dua dempat/volume dan berhenti bila konsentrasi ke dua tempat/volume tesebut sama, atau dapat dikatakan bila kedua tempat tersebut telah mengalami kesetimbangan.
Contoh peristiwa difusi adalah jika kita memasukan segumpal gula kedalam segelas air, gula itu segera menyebar, berbaur dengan molekul air sampai larutan menjadi homogen. Difusi ada dua macam yaitu:
difusi sederhana, adalah penyebaran zat semata-mata disebabkan karena adanya perbedaan konsentrasi.
Difusi terbantu/terfasilitasi, adalah penyebaran zat-zat yang sukar larut dalam system lemak membranmelalui pori didalam protein membrane.
Setiap molekul dalam suatu larutan maupun gas mempunyai energi karena selalu dalam keadaan bergerak. Energi molekul kimia suatu dinyatakan sebagai molekul kimia. Jadi, didalam system larutan, molekul air bergerak oleh adanya potensial kimia air atau disebut potensial air. Zat terlarut bergerak oleh adanya potensial kimia zat terlarut. Nilai potensial kimia air atau zat terlarut sebanding dengan kosentrasi zat terlarut, suhu, tekanan, dan bahan yang mudah ditempeli air.
1.2 Tujuan Praktikum
- Mengamati gejala fisika (difusi) yang penting pada tumbuhan.
BAB II
METODE CARA KERJA
2.1 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktikum dilaksanakan pada:
Hari / tanggal : Senin, 3 Mei 2010
Waktu : jam 08: 00 sampai jam 09:00
Tempat : Laboratorium
2.2 Bahan dan Alat:
Bahan : Methylaen blue konsentrasi 0,1 dan 0,01%, larutan sukrosa 0,5% dan larutan NaCl 0,5%.
Alat : 4 Petridis, kertas saring, penggaris, pensil, gunting.
2.3 Cara Kerja:
a. Pengaruh Konsentrasi Terhadap Kecepatan Difusi
Siapkan metylen blue atau tinta cina dengan konsentrasi 0,1 dan 0,01% letakan pada Petridis yang berlainan.
Siapkan juga 2 lempeng kertas sarig/ buram yang sama ukuran dan beri tanda di salah satu ujugnya.
Masing-masing kertas saring di celupkan kedalam methylen blue sedalam tanda pada kertas saring/buram pada waktu yang bersamaan.
Ukur jarak peresapan kedua macam larutan dikertas saring.
Catat data dalam tabel
b. Pengaruh Jenis Molekul Pada Kecepatan Difusi
Siapkan lempeng kertas saring seperti percobaan kedua jenis molekul diatas.
Masing-masing dicelupkan pada larutan yang berbeda berat molekulnya (larutan sukrosa 0,5% dan larutan NaCl 0,5%) selama 30 menit.
Ukur jarak peresapan kedua macam larutan dikertas saring.
Catat datamu dalam tabel
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
3.1 Data Hasil Pengamatan Difusi
Konsentrasi Tinta (%)
|
Kecepatan Difusi (ml/s)
|
0,1
|
3,33 x 10-4 ml/s
(Air yang diserap = 20-19,5 = 0,5 ml)
|
0,01
|
1,33 x 10-4 ml/s
(Air yang diserap = 20-19,8 = 0,2 ml)
|
Table 1. hubungan perbedaan konsentrasi
terhadap kecepatan difusi.
Dengan meliahat table tersebut kita
akan mengetahui difusi methylen blue yang berbeda kosentrasi. Hubungan antara
konsentrasi molekul dengan jarak yang ditempuh oleh molekul-molekul air pada
perserapan di kertas saring,
Jenis Molekul
|
Kecepatan Difusi (ml/s)
|
Sukrosa 0,5M
|
4,66 x 10-4 ml/s
(Air yang diserap = 20-19,3 = 0,7 ml)
|
NaCl 0,5M
|
6,66 x 10-4 ml/s
(Air yang diserap = 20-19 = 1 ml)
|
Table 2. hubungan jenis molekul terhadap
kecepan difusi.
Dari table diatas kita mengetahui tentang kecepatan difusi antara kedua jenis kecepatan molekul sukrosa 0,5M, dan NaCl 0,5M, hubungan antara sifat kimia molekul dengan jarak yang ditempuh oleh molekul-molekul air pada proses penyerapan air melalui kertas saring.
4.1 Kegiatan Pengamatan Difusi
4.1.1 Pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan difusi
kecepatan difusi methylen blue yang berbeda konsetrasinya, kcepatanya tidak sama. Pada awalnya kecepatan methylen blue yang konsentrasinya 0,1 bergerak dengan perlahan dibandingkan dengan methylan blue yang konsentrasinya 0.01 yang bergerak dengan cepat. Namun pada waktu 20 menit kecepatan methylen blue dengan konsentrasinya 0,01 menjadi semakin melambat. Sedangkan methylan blue kosetrasi 0.1 penyerapnya menjadi bertambah cepat.
Hasil ahir dari pengamata ke 2 jenis larutan yang sama dengan konsetrasi yang berbeda di dapati bahwa, Setelah 30 menit kertas saring dimasukan kedalam methylen blue 0,1 penyerapanya lebih tinggi yakni 4,66 x 10-4 ml/s (Air yang diserap = 20-19,5 = 0,5 ml) dan kecepatan penyerapan methylen blue konsentrasi 0,01 adalah 1,33 x 10-4 ml/s (Air yang diserap = 20-19,8 = 0,2 ml). kita dapat mengetahuinya dengan melihat kertas saring dengan bagian yang sudah nebgalami penyerapan.
Hubungan antara konsentrasi molekul dengan jarak yang ditempuh oleh molekul-molekul air sangat berpengaruh dengan penyerapan air pada kertas saring. Dikarenakan. Semakin besar suatu konsentrasi maka semakin cepat kelajuan difusi dan semakin besar pula proses penyerapanya pada kertas saring. Pada kosentrasi rendah presapanya awalnya cepat dibandingkan dengan konsentrasi yang pekat, namun lama kelamaan peresapanya semakin lambat.
4.1.2 Pengaruh jenis molekul terhadap kecepatan difusi
Kecepatan antara kedua jenis molekul sukrosa dan NaCl berbeda. Kecepatan peresapan larutan sukrosan dalam kertas saring agak sedikit lambat dan tidak teratur. Sedangkan pada NaCl penyerapanya cepat dan teratur. Sehingga dalam kertas saring yang dimasukan secara bersamaan pada larutan yang berbeda tersebut selama 30 menit menunjukan ketinggian yang berbeda dalam peresapan pada kertas saring, dan hasilnya menunjukan larutan NaCl lebih tinggi penyerapanya dibandingkan sukrosa.
Hubungan antara sifat kimia molekul dengan jarak yang ditempuh oleh molekul-molekul air pada proses perserapan air melalui kertas saring sangat berpengaruh karena semakin besar bobot molekul laju difusi semakin cepat dan jarak tempuh pada peresapan kertas saring semakin tinggi. Sedangkan pada larutan yang bobot molekulnya rendah laju difusi lambat dan jarak tepuh pada peresapan kertas saring rendah.
methylan blue yang konsentrasinya 0.01 yang bergerak dengan cepat. Namun pada waktu 20 menit kecepatan methylen blue dengan konsentrasinya 0,01 menjadi semakin melambat. Sedangkan methylan blue kosetrasi 0.1 penyerapnya menjadi bertambah cepat.
Semakin besar suatu konsentrasi maka semakin cepat kelajuan difusi dan semakin besar pula proses penyerapanya pada kertas saring. Pada kosentrasi rendah presapanya awalnya cepat, namun lama kelamaan peresapanya semakin lambat.
Kecepatan peresapan larutan sukrosan dalan kertas saring lambat dan tidak teratur. Sedangkan pada NaCl penyerapanya cepat dan teratur. Ini menunjukan bahwa perbedaan jenis molekul juga mempengaruhi penyerapan pada setiap larutan.
Semakin besar bobot molekul laju difusi semakin cepat dan jarak tempuh dan peresapan semakin tinggi. Sedangkan pada larutan yang bobot molekulnya rendah laju difusi lambat dan jarak tepuh pada peresapan rendah.
Tim Dosen Fisiologi Tumbuhan, 2010, Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan, Bandar lampung : Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung.
http://id.wikipedia.org/wiki/Difusi (diakses tanggal 28 April 2010 pukul 17.00.)
Terimakasih sudah membaca tentang contoh laporan praktikum fisiologi tumbuhan, tentang proses difusi pada tumbuhan, semoga bermanfaat untuk anda. silahkan baca artikel yang lainya
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kegiatan Pengamatan Difusi
4.1.1 Pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan difusi
kecepatan difusi methylen blue yang berbeda konsetrasinya, kcepatanya tidak sama. Pada awalnya kecepatan methylen blue yang konsentrasinya 0,1 bergerak dengan perlahan dibandingkan dengan methylan blue yang konsentrasinya 0.01 yang bergerak dengan cepat. Namun pada waktu 20 menit kecepatan methylen blue dengan konsentrasinya 0,01 menjadi semakin melambat. Sedangkan methylan blue kosetrasi 0.1 penyerapnya menjadi bertambah cepat.
Hasil ahir dari pengamata ke 2 jenis larutan yang sama dengan konsetrasi yang berbeda di dapati bahwa, Setelah 30 menit kertas saring dimasukan kedalam methylen blue 0,1 penyerapanya lebih tinggi yakni 4,66 x 10-4 ml/s (Air yang diserap = 20-19,5 = 0,5 ml) dan kecepatan penyerapan methylen blue konsentrasi 0,01 adalah 1,33 x 10-4 ml/s (Air yang diserap = 20-19,8 = 0,2 ml). kita dapat mengetahuinya dengan melihat kertas saring dengan bagian yang sudah nebgalami penyerapan.
Hubungan antara konsentrasi molekul dengan jarak yang ditempuh oleh molekul-molekul air sangat berpengaruh dengan penyerapan air pada kertas saring. Dikarenakan. Semakin besar suatu konsentrasi maka semakin cepat kelajuan difusi dan semakin besar pula proses penyerapanya pada kertas saring. Pada kosentrasi rendah presapanya awalnya cepat dibandingkan dengan konsentrasi yang pekat, namun lama kelamaan peresapanya semakin lambat.
4.1.2 Pengaruh jenis molekul terhadap kecepatan difusi
Kecepatan antara kedua jenis molekul sukrosa dan NaCl berbeda. Kecepatan peresapan larutan sukrosan dalam kertas saring agak sedikit lambat dan tidak teratur. Sedangkan pada NaCl penyerapanya cepat dan teratur. Sehingga dalam kertas saring yang dimasukan secara bersamaan pada larutan yang berbeda tersebut selama 30 menit menunjukan ketinggian yang berbeda dalam peresapan pada kertas saring, dan hasilnya menunjukan larutan NaCl lebih tinggi penyerapanya dibandingkan sukrosa.
Hubungan antara sifat kimia molekul dengan jarak yang ditempuh oleh molekul-molekul air pada proses perserapan air melalui kertas saring sangat berpengaruh karena semakin besar bobot molekul laju difusi semakin cepat dan jarak tempuh pada peresapan kertas saring semakin tinggi. Sedangkan pada larutan yang bobot molekulnya rendah laju difusi lambat dan jarak tepuh pada peresapan kertas saring rendah.
KESIMPULAN
methylan blue yang konsentrasinya 0.01 yang bergerak dengan cepat. Namun pada waktu 20 menit kecepatan methylen blue dengan konsentrasinya 0,01 menjadi semakin melambat. Sedangkan methylan blue kosetrasi 0.1 penyerapnya menjadi bertambah cepat.
Semakin besar suatu konsentrasi maka semakin cepat kelajuan difusi dan semakin besar pula proses penyerapanya pada kertas saring. Pada kosentrasi rendah presapanya awalnya cepat, namun lama kelamaan peresapanya semakin lambat.
Kecepatan peresapan larutan sukrosan dalan kertas saring lambat dan tidak teratur. Sedangkan pada NaCl penyerapanya cepat dan teratur. Ini menunjukan bahwa perbedaan jenis molekul juga mempengaruhi penyerapan pada setiap larutan.
Semakin besar bobot molekul laju difusi semakin cepat dan jarak tempuh dan peresapan semakin tinggi. Sedangkan pada larutan yang bobot molekulnya rendah laju difusi lambat dan jarak tepuh pada peresapan rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Fisiologi Tumbuhan, 2010, Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan, Bandar lampung : Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung.
http://id.wikipedia.org/wiki/Difusi (diakses tanggal 28 April 2010 pukul 17.00.)
Terimakasih sudah membaca tentang contoh laporan praktikum fisiologi tumbuhan, tentang proses difusi pada tumbuhan, semoga bermanfaat untuk anda. silahkan baca artikel yang lainya
Comments
Post a Comment