BIOLOGI UMUM (PROTOZOA DAN INVERTEBRATA)



Laporan Praktikum BiologiBIOLOGI UMUM (PROTOZOA DAN INVERTEBRATA). berikut ini merupakan contoh laporan praktikum tentang organisme protozoa dan invertebrata. protozoa  adalah organisme mikroskopik yang haanya bisa dilihat dengan menggunakan alat bantu mikroskop. pada laporan praktiku ini akan diamati beberapa jenis air apakah didalamnya terdapat mikroorganisme tersebut yang merupakan habitat protozoadan . air yang digunakan dalam pengamatan antara lain air kolam, air sawah, dan air selokan. dan sebagainya. sedangkan untuk invertebrata yang menjadi objek pengamatan antara lain cacing, siput dsb.

PROTOZOA DAN INVERTEBRATA

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta kenikmatan jasmani dan rohani kepada kita semua, sehingga penulis dapat melaksanakan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Dan penulis dapat menyelesaikan pembuatan Laporan Ujian Praktikum mata kuliah Biologi Umum tentang “ Protozoa Dan Invertebrate (Bekicot, cacing tanah, dan kecoa) ”, yang diberikan oleh bapak Drs. Rembun Wahyono, M.Pd, dan ibu fitri yelli, SP. M.Si, selaku dosen pembimbing kami, khususnya pada mahasiswa semester satu, fakultas tarbiyah jurusan tadris biologi, dilingkungan Institut Agama Islam Negeri ....
Laporan ini salah satu  tugas mandiri yang diberikan oleh Dosen pembimbing kami, sebagai tanda bukti dari Praktikum yang telah dilaksanakan. Dan penulis berharap, mudah-mudahan laporan ini dapat diterima dan menjadi pertimbangan bagi saya.
Demikianlah, semoga Laporan Praktikum ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, khususnya mahasiswa Institut Agama Islam Negeri ....

Wassalamu’alaikum wr. Wb




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
     1.1 Latar Belakang Masalah
     1.2 Merode Percobaan
     1.3 Tujuan Praktikum
     1.4 Landasan Teori
BAB II METODELOGI
     2.1 Alat dan Bahan
     2.2 Cara Kerja
BAB III HASIL PENGAMATAN
     3.1 Hasil Pengamatan
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Protozoa
            4.1.1 Ciri-Ciri Protozoa
            4.1.2 Klasifikasi Protozoa
4.2 Invertebrata
            4.2.1 Filum Annelida
            4.2.2 Filum Molusca
            4.2.3 Filum Arthopoda
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran-Saran

DAFTAR PUSTAKA 
 DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pengamatan Struktur Dari Hewan Invertebrata

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Protozoa Di Air Kolam
Gambar 1.2 Protozoa Di Air Sawah
Gambar 1.3 Protozoa Di Air Selokan
Gambar 1.4 Bekicot
Gambar 1.5 Cacing Tanah
Gambar 1.6 Kecoa

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Amoeba termasuk dalam kelas Rhizopoda pada filum Protozoa. Secara umum dapt dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon  artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertam. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu.

Juga ada memiliki fligel atau bersilia. Protozoa hidup di air atau tempat  yang basah. Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoadibayangi oleh membransel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya  mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi.
Ciri-ciri protozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubag-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof.  

Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula.

Pada amoeba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba akan membentu kista. Didalam kista amuba dapt membelah menjadi amoeba-amoeba baru yang lebih kacil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjudnya amuba ini akan tumbuh setelah sampaipada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula.

1.2 Metode Percobaan
Dengan metode praktikum langsung
Dengan metode penelitian ilmiah
Dengan metode kerja kelompok

1.3  Tujuan Praktikum
Setelah melaksanakan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat :
Mengenal berbagai macam jenis protozoa.
Memahami ciri-ciri filum invertebrata
Dapat membedakan filum yang terdapat pada invertebrata.

1.4  Landasan Teori
Berlandaskan kepada penelitian secara ilmiah
Berlandaskan rasa ingin tahu dan membuktikan dengan gambar tentang protozoa dan hewan invertebrata seperti bekicot, cacing tanah, dan kecoa.
Berlandaskan rasa ingin tahu tentang macam-macam jenis protozoa dan hewan invertebrata.


BAB II
METODELOGI
2.1 Bahan dan Alat
Alat     :
·         Mikroskop
·         Kaca obyek
·         Pipet tetes
·         Kertas saring
·         Beker glass 3 bh
·         Corong kaca
·         Loupe
·         Pinset
·         Baki (bak bedah)
·         Jarum pentul

Bahan :
·         Air kolam
·         Air sawah
·         Air selokan
·         Preparat basah/awetan
·         Bekicot
·         Cacing tanah
·         Kecoa

2.2 Cara Kerja
2.2.1 Cara Kerja Dari Pengamatan Protozoa
·         Siapkan tiga macam jenis air (kolam, sawah, selokan) dan tempatkan pada tempat yang berbeda bila perlu diberikan label/penamaan.
·         Masing-masing air yang akan diamati disaring dengan kertas saring.
·         Setelah tinggal sedikit air tersebut diambil kemudian teteskan sebanyak satu tetes diatas permukaaan kaca obyek.
·         Tutup secara perlahan dengan menggunakan kaca penutup dengan membentuk sudut 45 derajat.
·         Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran lemah (4x10).
·         Gambarlah hasil pengamatan pada kertas kerja yang disediakan.
·         Lakukanlah langkah kerja 1-6 pada jenis air yang lain.
·         Untuk mengetahui jenis-jenis protozoa gunakan buku penunjang yang relevan.

2.2.2 Cara Kerja Dari Pengamatan Hewan Invertebrata
·         Identifikasi beberapa filum invertebrate yang telah kamu dapatkan disekitar lingkungan atau sediakan awetan yang ada di laboratorium.
·         Letakkan beberapa contoh hewan invertebrate tersebut pada baki (bak bedah).
·         Gunakan jarum pentul untuk memperkuat letak kedudukan specimen pada baki tersebut.
·         Amati struktur dari hewan invertebrate tersebut dengan petunjuk tabel.
·         Apabila menemukan kesulitan pada penentuan jenis invertebrata tersebut bisa  digunakan jenis lain.
 
BAB
HASIL PENGAMATAN

3.1 Hasil Pengamatan

  • Gambar1.1 Protozoa Di Air Kolam




  • Gambar 1.2 Protozoa Di Air Sawah


 
  • Gambar 1.3 Protozoa Di Air Selokan






  • Gambar 1.4 Bekicot


 
  • Gambar 1.5 Cacing Tanah




  • Gambar 1.6 Kecoa



  • Tabel 1.1 Pengamatan Struktur Dari Hewan Invertebrata


No

Ciri yang diamati
Filum invertebrate
Annelida
(cacing)
Molusca
(bekicot)
Artropoda
(kecoa)
1

2.


3


4.


5.

Alat gerak yang digunakan

Rongga tubuh
(accelonata/celonata)

Segmen tubuh
(mono/dieccus)

Simetri tubuh
(asimetris/simetris)

Habitat

Permukaan tubuh
Celonata


Bersegmen


Simetris bilateral

Tanah yang lembab
Kaki perut

Accelonata


Tidak bersegmen

Simetris


Tanah yang lembab
Kaki

Celonata


Bersegmen


Simetris


Daratan

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Protozoa

Protozoa Merupakan filum hewan bersel satu yang dapat melakukan reproduksi seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif).Habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkanmaka protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut Kista. Ilmuwan yang pertama kali mempelajariprotozoa adalah Anthony van Leeuwenhoek.

Ciri-Ciri Protozoa

1.      Terdiri atas satu sel
2.      Cara hidup nya bersifat parasit atau sifat saprofit
3.      Beberapa protozoa mempunyai sifat antara hewan dan tumbuhan
4.      Di dalam lingkungan yang tidak baik, perotozoa membentuk kista.
5.      Perotozoa berkembang biak secara vegetative ( reproduksi eseksual ) dengan membelah diri.
6.      Resperasi dilakukan dengan difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya.


Klasifikasi ProtozoaRhizopoda(Sarcina)

Contoh Rhizopoda antara lain Amoeba, Arcella, Foraminifera, Difflugia, Radiolaria. Amoeba mempunyai pseudopodum (kaki semu) sebagai alat gerak, bentuk tidak tetap, membran sel sangat tipis dan bersifat elastis disebut plasmolema, vakuola makanan untuk mencerna makanan, vakuola kontraktil untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme dan osmoregulasi.Habitat amoeba ada dua jenis ektoameba dan entameba. Ektoameba di luar tubuh contohnya Amoeba proteus, entameba di dalam tubuh. Entameba ada tiga yaitu entameba gingivalis di dalam mulut, entameba coli diare di dalam usus besar, entameba histolytica disentri di dalam usus halus.

Flagellata (Matigophora)
Habitat di air tawar, air laut dan ada juga yang parasit di dalam tubuh manusia (hewan). Flagellata dibagi menjadi dua yaitu Fitoflagellata dan Zooflagellata. Fitoflagellata dapat melakukan fotosintesis dibagi menjadi tiga berdasarkan sifatnya yaitu halofilik mengubah zat anorganik menjadi organik (seperti tumbuhan), holozoid mampu memakan zat organik sebagai makanannya (seperti hewan), saprofitik memanfaatkan organisme yang telah mati. Fitoflagellata dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Euglenoida, Dinoflagellata, dan Volvocida. Euglenoida tidak memiliki kloroplas (astasia), lapisan luar berupa pelikel tersusun oleh sitoplasma padat mengandung protein, contohnya Euglena viridis gerakannya disebut euglenoid. Dinoflagellata contohnya Noctiluca miliaris akan memancarkan sinar/cahaya bila terkena rangsang mekanik ketika air kena karangan, memiliki 2 flagel yang tidak sama panjangnya


·Ciliata(Infusoria)

Ciliata berukuran mikroskopis 3 mm tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, ditandai dengan adanya organ silia (bulu getar untuk mencari makan). Berbentu asimetris, lepisan luar berupa pelikel, mempunyai dua tipe inti sel yaitu makronukleus dan mikronukleus, vakuola kontraktil menjaga keseimbangan air di dalam tubuhnya, memiliki mulut/sitosom. Ada 2 macam mulut pada ciliata berupa mulut membran berombak/membran yang bergerak merupakan silia yang menyatu dalam barisan panjang dan mulut membran yang berupa barisan pendek dari silia yang bersatu membentuk piringan.


Sporozoa

Reproduksi secara vegetatif terjadi pada tubuh si penderita malaria yang disebut skizogoni, sporogoni terjadi pada tubuh nyamuk. Hidupnya parasit pada sel darah, tidak memiliki alat gerak (mengikuti aliran darah).


4.2 Invertebrata4.2.1 Phylum / Filum Annelida Atau Anelida

Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit. Contohnya yakni cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas, lintah / leeches.



4.2.2 Phylum / Filum Mollusca atau Molusca / Moluska

Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya. Contoh molluska : kerang, nautilus, gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.


4.2.3 Phylum / Filum Arthropoda atau Atropoda

Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka. Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki seribu, udang, lalat / laler, kecoa.


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum ini, kami dapat memberikan kesimpulan :
1.      kami dapat megenal berbagai jenis protozoa dan hewan invertebrata
2.      kami dapat membedakan kelas protozoa dan kelas hewan invertebrata
3.      kami dapat menyebutkan contoh-contoh dari kelas protozoa dan kelas hewan invertebrata.
4.      kami dapat membedakan habitat dari protozoa dan hewan invertebrata.


4.2 Saran-Saran
 Penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut :
Supaya protozoa dan invertebrata dapat kita teliti dengan jelas, peralatan dalam      laboratoriumnya harus lebih lengkap lagi, karena  sarana dan prasarana yang ada mahasiswa dapat melakukan praktikum dengan sungguh-sungguh.


 DAFTAR PUSTAKA

Departemen P dan K, Makhluk Hidup, Susunan Dan Fungsi Bagian Tubuh 2      
Buku pelajaran ilmu hayat untuk SMP. Kelas II . Jakarta: PN Balai pustaka, 1982.
Departemen P dan K, Makhluk Hidup II, Kitab Pelajaran biologi untuk SMA kelas II, Jakarta : PN balai pustaka, 1980.


Comments

Popular posts from this blog

MACAM-MACAM TEPI DAUN PADA TUMBUHAN

INDRA PERASA/PENGECAP (LIDAH)

FERMENTASI SARI BUAH