SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (Ginjal, Hati, Paru-Paru dan Kulit)

Laporan Praktikum Biologi. SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (Ginjal, Hati, Paru-Paru dan Kulit).Setiap mesin yang kompleks akan menghasilkan sesuatu yang harus dikeluarkan sebagai hasil pembakaran, sebagai contohnya pesawat terbang bahan bakar bensol akan dipakai sebagai tenaga dan hasil pembakarannya berupa asap yang mengepul di udara. Begitu pula manusia yang memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu. Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (Ginjal, Hati, Paru-Paru dan Kulit)

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (Ginjal, Hati, Paru-Paru dan Kulit)

A. Sistem Ekskresi pada Manusia
Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh manusia dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1.  Defekasi : proses pengeluaran sisa-sisa makanan yang disebut feses dan dikeluarkan melalui anus.
2.   Ekskresi : pengeluaran bahan-bahan yang tidak berguna yang berasal dari sisa metabolisme atau bahan yang berlebihan dari sel atau suatu  organisme (Sumanto, 1996: 102).
3.   Sekresi : proses pengeluaran getah oleh sel dan kelenjar. Getah yang dikeluarkan masih berguna untuk proses faal di dalam tubuh. Getah ini biasanya mengandung enzim.

Organ-organ Ekskresi pada Manusia
Tempat pembuangan zat-zat yang tidak berguna dalam tubuh disebut dengan organ-organ ekskresi. Organ-organ ekskresi meliputi:

Baca juga yang ini KERAJAAN TUMBUHAN ( Tumbuhan Lumut, Tumbuhan Berbiji, Tumbuhan Paku)


a. GINJAL

Dunia kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus.
ginjal
Ginjal Manusia
Ginjal berfungsi sebagai:
1.      Mengekskresikan zat-zat buangan (waste product) seperti urea, asam urat, kreatinin, keratin, dan lain-lain.
2.      menjaga keseimbangan air dengan cara :
a)      air dibuang bila pemasukan banyak.
b)      Mengurangi pengeluaran bila pemasukan sedikit.
3.      Menjaga tekanan osmosis dengan cara :
a)      Mengatur ekskresi garam-garam mineral yang berlebihan
b)      Membatasi ekskresi garam bila pemasukan sedikit.
4.      menjaga pH darah dan cairan tubuh yang lainnya
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses. Ada tiga macam proses yasng terjadi di dalm ginjal, yaitu:

1) Proses Filtrasi (Penyaringan)

Pada proses ini zat-zat yang terdapat di dalam darah mampu menembus dinding kapiler, glomerulus dan kapsula Bowmann. Dengan tekanan maksimal komponen darah dapat melewati glomerulus dan dinding kapsula menuju rongga lapis atau tubula neprik. Ada dua komponen darah yang tidak dapat melewati filter ini, yaitu sel darah dan plasma protein. Jadi komponen filtrat tersebut dinamakan urine kapsular (urin primer) yang mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya. Urine primer ini selanjutnya menuju ke bagian tubulus nefron (tubulus nefrik) dan proses reabsorpsi mulai berlangsung.

2) Proses Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)

Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.

Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.

Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin.

Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.

3) Proses Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra.Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.

Laporan praktikum BIOLOGI UMUM (SEL GABUS)

b. KULIT

Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar. Kulit berfungsi untuk :
1.      Pelindung tubuh dari gesekan, penyinaran, kuman, panas dan zat kimia.
2.      Alat indra.
3.      Mengurangi hilangnya air.
4.      Mengatur suhu tubuh.
5.      Alat ekskresi, yaitu mengeluarkan sisa metabolisme berupa air dan garam dalam bentuk keringat.
struktur kulit manusia
Struktur kulit manusia


Proses Pembentukan Keringat

Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
Kulit terdiri atas :

1)      Lapisan Luar (Epidermis), terdiri atas empat lapisan:
a)  Stratum korneum atau lapisan zat tanduk, merupakan lapisan sel mati yang selalu mengelupas
b)      Stratum lusidium, merupakan lapisan tidak berpigmen dan tidak berinti.
c)      Stratum granulosum, merupakan lapisan berpigmen.
d)     Stratum germinativum, merupakan lapisan pembentuk sel-sel baru.
2)      Lapisan Dalam (Dermis), terdiri atas :
a)      Akar rambut
b)       Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
c)      Kelenjar minyak (glandula sebasea)
d)     Pembuluh darah
e)      Saraf


c. HATI (HEPAR)

Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di dalam rongga perut sebelah kanan. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram pada orang dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri. Struktur hati diselaputi oleh kapsula hepatis. Pada hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang disatukan oleh kapsula Glison. Hati memperoleh darah dari pembuluh nadi hati dan vena porta hepatica. Hati merupakan organ yang sangat penting, berfungsi untuk:
1)      Alat ekskresi yang dihasilkannya berupa empedu.
2)      Tempat penyimpanan gula dalam bentuk glikogen
3)      Tempat pembentukan dan pembongkaran protein
4)      Tempat pembentukan dan perombakan sel darah merah
5)      Tempat penetralan racun
6)      Tempat untuk mengubah provitamin A menjadi vitamin A


Gambar struktur hati manusia
Hati Manusia
Zat warna empedu hasil perombakan sel darah merah yang telah rusak tidak langsung dikeluarkan
oleh hati, tetapi dikeluarkan melalui alat pengeluaran lainnya. Misalnya, akan dibawa oleh darah ke
ginjal dan dikeluarkan bersama-sama di dalam urin.

d. PARU-PARU

Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.


Oegan dalam tubuh Manusia
Fungsi paru-paru
Sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan H2O dan CO2 yang merupakan hasil metabolisme karbohidrat dan lemak ini, dikeluarkan dari jaringan tubuh dan masuk mengikuti aliran darah menuju alveoli paru-paru. Dalam plasma darah, CO2 sebagian besar diangkut dalam bentuk ion HCO3 dan sekitar 25% diikat oleh Hb dalam bentuk karbarno haemoglobin dan sangat sedikit yang larut dalam bentuk H2CO3.

B. SISTEM EKSKRESI PADA HEWAN

1. Sistem Ekskresi pada Invertebrata

Hewan-hewan kelompok ini belum memiliki alat ekskresi khusus, sehingga sisa metabolisme dikeluarkan melalui permukaan tubunya secara difusi.

a. Cacing Pipih

Cairan tubuh yang melewati sel api akan disaring. Zat-zat sisa yang dikandungnya akan diserap oleh sel api. Gerakan bulu getar di dalam saluran api akan mendorong zat air ke arah saluran gabungan. Melalui saluran gabungan inilah, akhirnya zat-zat sisa dibuang ke luar melalui lubang ekskresi. Contohnya pada planaria.

b. Cacing Tanah

Zat-zat yang berguna akan diserap oleh darah, sedangkan cairan tubuh berupa zat sisa yang tidak berguna seperti air, senyawa nitrogen dan garam-garam yang tidak diperlukan tubuh akan ditampung dalam kantong kemih, selanjutnya dikeluarkan melalui lubang nefridium (nefridiofora).

c. Serangga

Zat-zat sisa metabolisme yang berupa senyawa nitrogen dari cairan tubuh diubah menjadi asam urat. Zat ini akan diserap pembuluh malpighi, lalu diangkut ke usus di dalam rectum. Air yang berlebihan akan diserap oleh usus, sehingga kotoran serangga berupa butiran-butiran.  

2. Sistem Ekskresi pada Vertebrata

a. Ikan (Pisces)

Alat ekskresi berupa sepasang ginjal berwarna kemerah-merahan, terletak di antara gelembung udara depan dan belakang. Ginjal dilengkapi saluran urine, yang muaranya menyatu dengan muara salurn kelamin, sehingga disebut muara saluran urogenitalia.  Ikan-ikan jenis lain ada yang bermuara di tiga saluran, yaitu saluran urine, kelamin dan anus yang menyatu disebut kloaka.


b. Katak (Amphibi)

Alat ekskresi berupa sepasang ginjal di sisi kiri dan kanan. Warnanya merah kecoklatan, bentuknya memanjang dari dpan ke belakang. Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju ke kantong kemih berupa kantong berdinding tipis yang berfungsi untuk menyimpan urin sementara.  Muara saluran urine, kelamin dan saluran pencernaan yang menyatu disebut kloaka.

c. Kadal (Reptil)

Alat ekskresi berupa sepasang ginjal. Salurannya juga bermuara pada kloaka (muara saluran urine, saluran kelamin dan saluran pencernaan).


d. Burung (Aves)

Alat ekskresi berupa paru-paru, ginjal, dan kulit. Ginjal berjumlah sepasang berwarna coklat. Saluran kelamin, saluran ekskrsi dan saluran pencernaan menyatu bermuara pada kloaka. Burung tidak mempunyai kantong urine, urine yang dihasilkan ginjal langsung bercampur dengan sisa pencernaan di kloaka. Kulit burung tidak mempunyai keringat, tetapi mempunyai kelenjar minyak yang terdapat pada duburnya. Minyak ini berguna untuk meminyaki bulu. 

C. GANGGUAN /KELAINAN PADA SISTEM EKSKRESI

1. Gangguan pada ginjal

a. Albuminuria, suatu penyakit akibat kerusakan alat filtrasi pada ginjal.
b. Nefritis, kerusakan pada glomerulus akibat infeksi kuman.
c. Batu ginjal, penyakit akibat mengendapnya kristal kalium posfat menjadi batu ginjal yang dapat menghambat pengeluaran urine.
d. Diabetes mellitus, suatu penyakit akibat kurangnya hormone insulin yang ditandai dengan adanya glukosa pada urine.

2. Gangguan pada Kulit

a. Jerawat, suatu gangguan kronis pada kelenjar minyak
b. Eksem, suatu penyakit ekskresi pada kulit yang kronis ditandai dengan gatal, merah, kering dan kulit bersisik.
d. Kudis, suatu gangguan kulit yang dapat menular akibat parasit insekta Sarcoptes scabies.

3. Gangguan pada Hati

Gangguan pada hati adalah Hepatitis atau penyakit kuning yang disebabkan zat warna empedu beredar ke seluruh tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh serangan virus yang dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik dan transfusi darah.


4. Gangguan pada paru-paru

1. Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
2.Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
3.Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.

Demikian sedikit penjelasan pada artikel ini Mengenai  sistem ekskresi pada manusia (ginjal, hati, paru-paru dan kulit) semoga dapat bermanfaat untuk anda. Jangan lupa baca artikel yang lainya disini.

Comments

Popular posts from this blog

MACAM-MACAM TEPI DAUN PADA TUMBUHAN

INDRA PERASA/PENGECAP (LIDAH)

FERMENTASI SARI BUAH