Laporan Praktikum Ekologi (Analisis Vegetasi)
Laporan Praktikum Biologi. Laporan Praktikum Ekologi (Analisis Vegetasi). Dibawah ini merupakan contoh laporan praktikum ekologi. lokasi dalam pengamatan pada contoh laporan ini adalah fegetasi dilingkungan sekitar, seperti lingkungan sekolah, kampus maupun lingkungan rumah. objek pengamatanya berupa komponen biotik juga ada sedikit komponen abiotik. mudah mudahan contoh laporan ini bermanfaat untuk anda.
A. Latar Belakang Masalah
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia termasuk ke dalam negara bermusim tropis, yaitu daerah dengan keanekaragaman spesies yang sangat tinggi dibandingkan dengan daerah lain. Untuk itu praktikum kali ini akan membahas tentang analisis vegetasi. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa vegetasi merupakan kesatuan antara masyarakat tumbuhan (komunitas tumbuhan) dengan kondisi lingkungannya. Di dalam sebuah komunitas hutan misalnya, akan diketahui perkembangan spesies yang menyusun komunitas, bentuk pertumbuhan dan struktur komunitas. Hal ini bertujuan supaya didapatkan data dalam 1 komunitas, jumlah spesies dalam satu areal sampling, supaya dapat diketahui dan menganalisis karakter komunitas yang meliputi kerapatan, kekerapan dan dominansi dengan menggunakan metode kuadrat (plot).
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mempelajari struktur dan komposisi vegetasi (komunitas tumbuhan) dengan menganalisis karakter komunitas yang meliputi kerapatan, kekerapan, dan dominansi dengan menggunakan metode kuadrat (plot). Pada praktikum ini untuk peletakan plot dilakukan secara sistimatis pada areal yang dikaji.
Vegetasi merupakan kesatuan antara masyarakat tumbuhan (komunitas tumbuhan) dengan kondisi lingkungannya. Komunitas tumbuhan tersebut mencerminkan kondisi lingkungan pada tempat tersebut. Sifat-sifat komunitas pada suatu tempat dapat dilukiskan dengan membuat suatu uraian tentang komunitas yang meliputi komposisi, struktur dan tingkat perkembangan dari komunitas. Dari uraian ini akan diketahui perkembangan spesies penyusun komunitas, bentuk pertumbuhan dan struktur komunitas, dominasi spesies yang mengatur komunitas dan suksesi (perubahan komunitas) yang sedang berlangsung. Jadi analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan komunitas tumbuhan dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuhan. Untuk mempelajari vegetasi perlu dikumpulkan sejumlah karakter atau parameter komunitas.
Pada dasarnya analisis karakter komunitas yang diperoleh dari analisis vegetasi dapat dibedakan dua cara, kuantitatif dan kualitatif. Analisa kuantitatif menyatakan jumlah, ukuran, berat basah/ berat kering suatu jenis dan luas daerah yang ditumbuhi. Sedangkan analisis kualitatif menyatakan bagaimana kondisi pertumbuhan suatu jenis tumbuhan tersebar atau berkelompok, stratifikasinya, periodisitasnya dan sebagainya. Untuk melakukan analisis vegetasi perlu diketahui beberapa paramaeter vegetasi yang meliputi Densitas, Dominansi, Frekuensi dan Nilai penting (ImportanceValue).
Untuk mengetahui analisis vegetasi perlu diketahui beberapa parameter vegetasi yang meliputi :
1. Densitas (kerapatan) adalah jumlah individu suatu jenis tumbuhan per satuan luas.
kerapatan = jumlah seluruh individu
jumlah luas kuadrat/plot
kerapatan relatif = kerapatan suatu spesies x 100%
kerapatan seluruh spesies
2. Dominansi yaitu menyatakan luas areal yang ditumbuhi oleh suatu jenis tumbuhan, atau kemampuan suatu jenis tumbuhan dalam hal bersaing terhadap jenis lain.
Dominansi = Jumlah bidang dasar
Luas kuadrat
Dominansi relatif = Dominansi suatu spesies x 100%
Dominansi seluruh spesies
3. Frekuensi yaitu menunjukkan beberapa jumlah petak contoh yang dibuat yang ditempati individu suatu spesies.
Frekuensi = Jumlah plot ditemukannya suatu spesies
Jumlah seluruh plot
Frekuensi relatif = frekuensi dari suatu spesies x 100%
Frekuensi seluruh spesies
4. Nilai penting (Importance Value)
Nilai penting = kerapatan relatif + dominansi relatif + frekuensi relatif
A. Waktu Dan Tempat
Kegiatan pengamatan dan percobaan ini dilaksanakan pada :
1. Waktu : Selasa, 10 Mei 2011 pukul 09.00-10.30 WIB
2. Tempat : Halaman Fakultas ..................................
B. Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan meliputi : tali, patok besi/bambu/kayu, meteran, dan alat tulis.
C. Cara Kerja
1. Memilih sebuah komunitas lalu menentukan batas-batas komunitas tersebut.
2. Meletakkan kuadrat dengan ukuran 1x1 m seperti gambar di bawah ini.
3. Membuat daftar spesies yang ada di dalamnya untuk setiap kuadrat.
4. Untuk setiap spesies yang ada dalam kuadrat :
- Menghitung jumlah individu setiap spesies.
- Mencatat diameter tiap-tiap spesies atau persentasi coverage
5. Menghitung nilai kerapatan, frekwensi, dominansi serta nilai penting untuk setiap spesies yang didapat dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan di atas.
6. Menghitung ulang indeks keanekaragaman komunitasnya dengan indeks shanon-Wiener (H)
7. Mendiskusikan dan menyimpulkan dari hasil praktikum yang telah dikerjakan.
A. Hasil Pengamatan
Dari praktikum yang telah kami lakukan tentang Analisis Vegetasi diperoleh hasil bahwa plot pertama menunjukkan hasil bahwa terdapat spesies tumbuhan dan hewan yang berbeda-beda tiap plot/kuadrat.
5. Densitas (kerapatan) adalah jumlah individu suatu jenis tumbuhan per satuan luas.
Kerapatan = jumlah seluruh individu
jumlah luas kuadrat/plot
= 5 + 2 + 5 + 5 + 3
1 m2 + 1 m2 + 1 m2 + 1 m2 + 1 m2
= 20 = 4/m2
5
Kerapatan relatif = kerapatan suatu spesies x 100%
kerapatan seluruh spesies
= 4 /m2 x 100%
20 /m2
= 0,2 x 100% = 20%
6. Dominansi yaitu menyatakan luas areal yang ditumbuhi oleh suatu jenis tumbuhan, atau kemampuan suatu jenis tumbuhan dalam hal bersaing terhadap jenis lain.
Dominansi = Jumlah bidang dasar
Luas kuadrat
= 1 plot = 1 plot/ m2
1 m2
Dominansi relatif = Dominansi suatu spesies x 100%
Dominansi seluruh spesies
= 1 plot /m2 x 100%
5 plot / m2
= 0,2 x 100% = 20%
7. Frekuensi yaitu menunjukkan beberapa jumlah petak contoh yang dibuat yang ditempati individu suatu spesies.
Frekuensi = Jumlah plot ditemukannya suatu spesies
Jumlah seluruh plot
= 10 = 1
10
Frekuensi relatif = Frekuensi dari suatu spesies x 100%
Frekuensi seluruh spesies
= 1 x 100% = 10%
10
8. Nilai penting (Importance Value)
Nilai penting = kerapatan relatif + dominansi relatif + frekuensi relatif
= 20 + 20% + 10%
= 50%
B. Pembahasan
Dari hasil pengamatan di atas, diketahui bahwa dalam satu sampling plot yang dilempar secara acak didapatkan data berbeda-beda. Plot pertama menunjukkan jumlah dan spesies yang berbeda dari plot 2, 3, 4 dan 5. Hal ini disebabkan karena areal/komunitas yang diamati memiliki ragam spesies yang tinggi dan jumlah spesies yang banyak. Dalam satu plot pada tiap sampling diperoleh 3-5 jenis tumbuhan dan spesies hewan-hewan kecil seperti belalang, semut, dan kepik. Pada plot lain diperoleh pula spesies tumbuhan dan hewan yang berbeda-beda. Keragaman jumlah spesies tumbuhan dan hewan ini disebabkan areal yang diamati merupakan areal bekas wasah yang ditumbuhi tanaman liar sehingga terlihat keberagaman spesies yang didapatkan. Selain itu, kondisi daerah tropis memang memiliki kekayaan ragam spesies baik tumbuhan maupun hewan yang bermacam-macam.
Dari praktikum yang telah di lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Dari beberapa sampling plot didapatkan spesies yang berbeda, hal ini menunjukkan keragaman spesies yang tinggi dalam komunitas tersebut.
Untuk melakukan analisis vegetasi perlu diketahui beberapa paramaeter vegetasi yang meliputi Densitas, Dominansi, Frekuensi dan Nilai penting (ImportanceValue)
Dari data yang kami peroleh didapatkan hasil bahwa kerapatan relatif mencapai 20%, dominansi relatif mencapai 20 %, frekuensi relatif mencapai 10% serta nilai penting diperoeh 50%.
http://www.scribd.com/doc/40444258/Laporan-Praktikum-Ekologi-Umum. Diakses pada 14 Mei 2011
Tim Dosen. 2011. Penuntun Praktikum Ekologi. Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah, IAIN Raden Intan Lampung.
Laporan Praktikum Ekologi (Analisis Vegetasi)
Analisis Vegetasi
BAB I. PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia termasuk ke dalam negara bermusim tropis, yaitu daerah dengan keanekaragaman spesies yang sangat tinggi dibandingkan dengan daerah lain. Untuk itu praktikum kali ini akan membahas tentang analisis vegetasi. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa vegetasi merupakan kesatuan antara masyarakat tumbuhan (komunitas tumbuhan) dengan kondisi lingkungannya. Di dalam sebuah komunitas hutan misalnya, akan diketahui perkembangan spesies yang menyusun komunitas, bentuk pertumbuhan dan struktur komunitas. Hal ini bertujuan supaya didapatkan data dalam 1 komunitas, jumlah spesies dalam satu areal sampling, supaya dapat diketahui dan menganalisis karakter komunitas yang meliputi kerapatan, kekerapan dan dominansi dengan menggunakan metode kuadrat (plot).
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mempelajari struktur dan komposisi vegetasi (komunitas tumbuhan) dengan menganalisis karakter komunitas yang meliputi kerapatan, kekerapan, dan dominansi dengan menggunakan metode kuadrat (plot). Pada praktikum ini untuk peletakan plot dilakukan secara sistimatis pada areal yang dikaji.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Vegetasi merupakan kesatuan antara masyarakat tumbuhan (komunitas tumbuhan) dengan kondisi lingkungannya. Komunitas tumbuhan tersebut mencerminkan kondisi lingkungan pada tempat tersebut. Sifat-sifat komunitas pada suatu tempat dapat dilukiskan dengan membuat suatu uraian tentang komunitas yang meliputi komposisi, struktur dan tingkat perkembangan dari komunitas. Dari uraian ini akan diketahui perkembangan spesies penyusun komunitas, bentuk pertumbuhan dan struktur komunitas, dominasi spesies yang mengatur komunitas dan suksesi (perubahan komunitas) yang sedang berlangsung. Jadi analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan komunitas tumbuhan dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuhan. Untuk mempelajari vegetasi perlu dikumpulkan sejumlah karakter atau parameter komunitas.
Pada dasarnya analisis karakter komunitas yang diperoleh dari analisis vegetasi dapat dibedakan dua cara, kuantitatif dan kualitatif. Analisa kuantitatif menyatakan jumlah, ukuran, berat basah/ berat kering suatu jenis dan luas daerah yang ditumbuhi. Sedangkan analisis kualitatif menyatakan bagaimana kondisi pertumbuhan suatu jenis tumbuhan tersebar atau berkelompok, stratifikasinya, periodisitasnya dan sebagainya. Untuk melakukan analisis vegetasi perlu diketahui beberapa paramaeter vegetasi yang meliputi Densitas, Dominansi, Frekuensi dan Nilai penting (ImportanceValue).
Untuk mengetahui analisis vegetasi perlu diketahui beberapa parameter vegetasi yang meliputi :
1. Densitas (kerapatan) adalah jumlah individu suatu jenis tumbuhan per satuan luas.
kerapatan = jumlah seluruh individu
jumlah luas kuadrat/plot
kerapatan relatif = kerapatan suatu spesies x 100%
kerapatan seluruh spesies
2. Dominansi yaitu menyatakan luas areal yang ditumbuhi oleh suatu jenis tumbuhan, atau kemampuan suatu jenis tumbuhan dalam hal bersaing terhadap jenis lain.
Dominansi = Jumlah bidang dasar
Luas kuadrat
Dominansi relatif = Dominansi suatu spesies x 100%
Dominansi seluruh spesies
3. Frekuensi yaitu menunjukkan beberapa jumlah petak contoh yang dibuat yang ditempati individu suatu spesies.
Frekuensi = Jumlah plot ditemukannya suatu spesies
Jumlah seluruh plot
Frekuensi relatif = frekuensi dari suatu spesies x 100%
Frekuensi seluruh spesies
4. Nilai penting (Importance Value)
Nilai penting = kerapatan relatif + dominansi relatif + frekuensi relatif
BAB III. METODE
A. Waktu Dan Tempat
Kegiatan pengamatan dan percobaan ini dilaksanakan pada :
1. Waktu : Selasa, 10 Mei 2011 pukul 09.00-10.30 WIB
2. Tempat : Halaman Fakultas ..................................
B. Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan meliputi : tali, patok besi/bambu/kayu, meteran, dan alat tulis.
C. Cara Kerja
1. Memilih sebuah komunitas lalu menentukan batas-batas komunitas tersebut.
2. Meletakkan kuadrat dengan ukuran 1x1 m seperti gambar di bawah ini.
3. Membuat daftar spesies yang ada di dalamnya untuk setiap kuadrat.
4. Untuk setiap spesies yang ada dalam kuadrat :
- Menghitung jumlah individu setiap spesies.
- Mencatat diameter tiap-tiap spesies atau persentasi coverage
5. Menghitung nilai kerapatan, frekwensi, dominansi serta nilai penting untuk setiap spesies yang didapat dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan di atas.
6. Menghitung ulang indeks keanekaragaman komunitasnya dengan indeks shanon-Wiener (H)
7. Mendiskusikan dan menyimpulkan dari hasil praktikum yang telah dikerjakan.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Dari praktikum yang telah kami lakukan tentang Analisis Vegetasi diperoleh hasil bahwa plot pertama menunjukkan hasil bahwa terdapat spesies tumbuhan dan hewan yang berbeda-beda tiap plot/kuadrat.
5. Densitas (kerapatan) adalah jumlah individu suatu jenis tumbuhan per satuan luas.
Kerapatan = jumlah seluruh individu
jumlah luas kuadrat/plot
= 5 + 2 + 5 + 5 + 3
1 m2 + 1 m2 + 1 m2 + 1 m2 + 1 m2
= 20 = 4/m2
5
Kerapatan relatif = kerapatan suatu spesies x 100%
kerapatan seluruh spesies
= 4 /m2 x 100%
20 /m2
= 0,2 x 100% = 20%
6. Dominansi yaitu menyatakan luas areal yang ditumbuhi oleh suatu jenis tumbuhan, atau kemampuan suatu jenis tumbuhan dalam hal bersaing terhadap jenis lain.
Dominansi = Jumlah bidang dasar
Luas kuadrat
= 1 plot = 1 plot/ m2
1 m2
Dominansi relatif = Dominansi suatu spesies x 100%
Dominansi seluruh spesies
= 1 plot /m2 x 100%
5 plot / m2
= 0,2 x 100% = 20%
7. Frekuensi yaitu menunjukkan beberapa jumlah petak contoh yang dibuat yang ditempati individu suatu spesies.
Frekuensi = Jumlah plot ditemukannya suatu spesies
Jumlah seluruh plot
= 10 = 1
10
Frekuensi relatif = Frekuensi dari suatu spesies x 100%
Frekuensi seluruh spesies
= 1 x 100% = 10%
10
8. Nilai penting (Importance Value)
Nilai penting = kerapatan relatif + dominansi relatif + frekuensi relatif
= 20 + 20% + 10%
= 50%
B. Pembahasan
Dari hasil pengamatan di atas, diketahui bahwa dalam satu sampling plot yang dilempar secara acak didapatkan data berbeda-beda. Plot pertama menunjukkan jumlah dan spesies yang berbeda dari plot 2, 3, 4 dan 5. Hal ini disebabkan karena areal/komunitas yang diamati memiliki ragam spesies yang tinggi dan jumlah spesies yang banyak. Dalam satu plot pada tiap sampling diperoleh 3-5 jenis tumbuhan dan spesies hewan-hewan kecil seperti belalang, semut, dan kepik. Pada plot lain diperoleh pula spesies tumbuhan dan hewan yang berbeda-beda. Keragaman jumlah spesies tumbuhan dan hewan ini disebabkan areal yang diamati merupakan areal bekas wasah yang ditumbuhi tanaman liar sehingga terlihat keberagaman spesies yang didapatkan. Selain itu, kondisi daerah tropis memang memiliki kekayaan ragam spesies baik tumbuhan maupun hewan yang bermacam-macam.
BAB IV. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah di lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Dari beberapa sampling plot didapatkan spesies yang berbeda, hal ini menunjukkan keragaman spesies yang tinggi dalam komunitas tersebut.
Untuk melakukan analisis vegetasi perlu diketahui beberapa paramaeter vegetasi yang meliputi Densitas, Dominansi, Frekuensi dan Nilai penting (ImportanceValue)
Dari data yang kami peroleh didapatkan hasil bahwa kerapatan relatif mencapai 20%, dominansi relatif mencapai 20 %, frekuensi relatif mencapai 10% serta nilai penting diperoeh 50%.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/40444258/Laporan-Praktikum-Ekologi-Umum. Diakses pada 14 Mei 2011
Tim Dosen. 2011. Penuntun Praktikum Ekologi. Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah, IAIN Raden Intan Lampung.
LAMPIRAN
KUADRAT 1x1 METER
NO
|
KOMPONEN BIOTIK
|
KOMPONEN ABIOTIK
|
|
TUMBUHAN
|
HEWAN
|
||
PLOT 1
|
Putri malu
Spesies 1
Spesies 2
(bandot-bandotan)
Rumput teki
|
Semut merah
Semut hitam
Belalang
Lebah
Laba-laba
|
Batu
Tanah
|
PLOT 2
|
Spesies 3 (kacang-kacangan)
Alang-alang
|
Semut hitam besar
Semut merah kaki panjang
|
Tanah
Batu
|
PLOT 3
|
Spesies 4 (sawi-sawian)
Spesies 3
Spesies 6 (katu-katuan)
|
Capung
Belalang
Laba-laba
Semut merah
|
Batu
Tanah
|
PLOT 4
|
Spesies 7
Spesies 8 (pete-petean)
Spesies 9 (batang merah)
Spesies 4
|
Semut merah
Kepik hitam
Jangkrik
Belalang
Laba-laba
|
Batu
Tanah
|
PLOT 5
|
Spesies 3
Spesies 8
Gelagah
|
Laba-laba
Walang sangit
Kepik merah
|
Batu
Tanah
|
KUADRAT 2x2 METER
NO
|
KOMPONEN BIOTIK
|
KOMPONEN ABIOTIK
|
|
TUMBUHAN
|
HEWAN
|
||
PLOT 1
|
Rumput teki
Putri malu
Ketumbar
Spesies 1
Spesies 2
Spesies 3
Pete-petean
Alang-alang
Spesies 4
|
Belalang
Belalang sembah
Semut hitam besar
Lalat ijo
|
Batu
Tanah
|
PLOT 2
|
Rumput teki
Putri malu
Belimbing”an
Spesies 1
Spesies 2
Spesies 3
|
Belalang
|
Tanah
|
PLOT 3
|
Rumput teki
Putri malu
Spesies 1
|
Semut
|
Tanah
|
PLOT 4
|
Putri malu
Rumput”an
Belimbing”an
|
Semut
Belalang
|
Tanah
|
PLOT 5
|
Rumput teki
Putri malu
Spesies 1
|
Semut
Belalang
|
Tanah
|
Demikian tadi contoh Laporan Praktikum Ekologi (Analisis Vegetasi) mudah mudahan dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita. Jangan lupa baca artikel tentang laporan-laporan praktikum biologi lainya disini. Terimakasih.
Comments
Post a Comment